Sebut saja di Fakultas Pertanian, mahasiswa disana menggunakan GeNose untuk mendeteksi kutu beras dan gandum. Alat tersebut cukup cepat untuk mendeteksi kutu yang ada di bahan pangan tersebut.
"Di kedokteran juga, ada mahasiswa yang menggunakan genose untuk mendeteksi infeksi pada hewan mamalia, ujicobanya untuk kucing," ungkapnya.
Sementara Rektor UGM, Ova Emilia mengungkapkan, GeNose yang ada di masyarakat jangan dijual dulu. Karena UGM tengah mengembangkan alat tersebut untuk lebih fungsional.
"Kan sayang [kalau dijual]," ujarnya.
Baca Juga:Joko Anwar Disebut Ingin Buat Film Pengabdi Sambo, Mahasiswa KKN UGM Diantar Sekampung ke Bandara
Untuk deteksi kanker serviks, lanjut Ova, penggunaan GeNose bisa sangat bermanfaat. Apalagi selama ini banyak perempuan kesulitan untuk mendeteksi kanker serviks karena harus menggunakan sampel getah di dalam alat kelamin.
Banyak perempuan yang tidak merasa nyaman dengan model pemeriksaan tersebut. Hal ini yang akhirnya membuat deteksi kanker serviks saat ini belum bisa optimal.
"Ini kita mencari cara menggunakan air seni untuk lebih mudah dan cepat dan murah[untuk dideteksi dengan genose]. Ini dengan kita harapkan merupakan terobosan sehingga skrining kanker leher rahim itu dapat dilakukan di layanan primer, tidak perlu di pemeriksaan lebih tinggi, hanya pada kasus yang perlu rujukan, konfirmasi. Akan sangat bermanfaat," ungkapnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga:KKN Usai, Mahasiswa UGM Ini Diantar Sekampung ke Bandara