Beberkan di Hadapan Pesulap Merah, Pasien Gus Samsudin Bayar Rp5 Juta untuk Pengobatan Tapi Tak Kunjung Sembuh

Seorang perempuan yang mengaku pasien Gus Samsudin bercerita soal ritual pengobatannya di hadapan pesulap merah

Galih Priatmojo
Senin, 22 Agustus 2022 | 18:14 WIB
Beberkan di Hadapan Pesulap Merah, Pasien Gus Samsudin Bayar Rp5 Juta untuk Pengobatan Tapi Tak Kunjung Sembuh
Pesulap Merah dan Ustaz Muhammad Faizar. [Youtube]

SuaraJogja.id - Aksi Marcel Radhival yang membongkar praktik pengobatan Gus Samsudin beberapa waktu lalu sontak mencuri perhatian publik. Terkini, salah seorang pasien dari pemilik padepokan Nur Dzat Sejati itu memberikan kesaksian terkait pengobatan yang didapatnya.

Dikutip dari akun Adobe Lightroom, dalam acara Membedah Rahasia Indigo Perdukunan Nusantara di Masjid Al Madinah, Parung, Bogor tersebut seorang perempuan yang mengaku merupakan pasien dari Gus Samsudin memberikan kesaksian.

Dalam kesaksian yang disaksikan langsung oleh pesulap merah dan praktisi ruqyah ustadz Faizar, sang perempuan tersebut mengungkapkan pernah menjalani pengobatan di padepokan Gus Samsudin.

Saat datang ke padepokan di Blitar itu, si perempuan mengeluhkan sakit di perutnya yang tak kunjung sembuh meski sudah dilakukan pengobatan secara medis. Lantaran penasaran dan tertarik dengan metode yang dipraktikkan Gus Samsudin, ia kemudian datang ke padepokannya.

Baca Juga:Ngakak, Gus Samsudin Dikira Limbad Saat Diajak Foto Bareng

"Awalnya coba-coba, setelah itu saya tertarik karena cara pengobatannya seperti beneran. Saya punya keluhan sakit tapi tidak terdeteksi secara medis. Saya ngerasa sakit di perut sebelah kanan sudah dicek berulang kali nyaris dioperasi tetapi saya tidak sakit apa-apa, ada yang bilang non medis," ucapnya seperti dikutip, Senin (22/8/2022).

Setelah berkeluh kesah, perempuan tersebut mengaku diminta untuk mandi diantar oleh salah seorang pasien Gus Samsudin. Ia diminta mandi dengan air yang sudah dicampur tiga ramuan yakni garam, serbuk daun bidara dan serbuk daun kelor. Sebelum dimandikan dibacakan ayat kursi.

"Setelah itu saya dikasih kertas selembar untuk diamalkan. Lalu saya penasaran kok tidak ditarik seperti orang-orang didudukkan di selembar kain putih," ungkapnya.

Lantaran penasaran tak mendapat pengobatan seperti yang dilihat sebelumnya, ia kemudian meminta informasi. Dari informasi yang didapat bila ingin mendapat pengobatan lebih lanjut diminta untuk membayar sebesar Rp5 juta.

"Saya tanya ke pak lurah, kalau mau penarikan katanya suruh bayar Rp5 juta. Saya akhirnya ikuti syarat penarikan membayar Rp5 juta saya minta orang tua saya transfer. Lalu sama udin tangannya ditempelkan ke dada lalu dipegang kepala saya. Kata anak saya kepala saya keluar asap. Lalu ada mediatornya, katanya mediator itu kesurupan macan," terangnya.

Baca Juga:Istri Nangis-nangis Gegara Perseteruan dengan Gus Samsudin, Jawaban Pesulap Merah Tuai Pujian Warganet

Seusai menjalani ritual, perempuan tersebut mengaku tak ada efek apapun yang dirasakan. Bahkan sakitnya tak berkurang sama sekali.

"Setelah itu saya kira sudah tuntas. Pas mau pulang karena bus ngga ada kemudian saya nginep, saat di penginapan itu kaki saya masih tak ada perubahan. Kemudian saya balik lagi ke Samsudin lalu saat diperiksa lagi keluar keris di kepala saya," tambahnya.

Merespon pengakuan pasien tersebut, pesulap merah mendedahkan bahwa ritual yang diberikan kepada pasien tersebut merupakan trik. Ia pun beberapa kali sempat mendemonstrasikan trik-trik yang dipakai dalam praktik perdukunan.

"Itu kalau di dada panas saat ditunjuk itu ada namanya dragon touch, beli online ada itu. Selain itu kalau yang berasap tadi itu pakai campuran bahan kimia bila dicampur bisa mengeluarkan asap," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, ustadz Faizar meminta jamaah dan khalayak untuk tak mudah terkecoh dengan segala macam praktik dukun yang berkedok agama. Sebab, banyak di antaranya yang merupakan penipuan.

"Jangan mudah terkecoh dengan kemampuan sulap yang berkedok karomah ataupun agama. Karena itu penipuan yaa," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini