SuaraJogja.id - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih merebak Kabupaten Bantul meskipun tingkat kesembuhan pada hewan ternak cukup tinggi setelah vaksinasi tahap kedua disebarkan. Temuan kasus PMK bahkan melebihi 3400 hewan ternak di Kabupaten Bantul.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) mencatat hingga Senin (22/8/2022) pukul 23.59 WIB, total hewan ternak yang terpapar PMK mencapai 3450 ekor. Dari jumlah tersebut 3174 diantaranya berasal dari sapi, 241 dari domba, kambing 28 ekor, dan kerbau 7 ekor.
"Data terakhir per tanggal 22 Agustus 2022 grand total 3450 hewan yang terkena PMK, sebagian besar yang terkena tetap sapi," kata Kepala DKPP Joko Waluyo, Selasa (23/8/2022).
Tercatat Kapanewon Pleret menjadi wilayah ditemukan kasus PMK terbanyak dengan total 1017 ekor dan Kapanewon Pundong sebanyak 722 ekor. Disusul Kapanewon Imogiri sebanyak 283 ekor, Kapanewon Jetis sebanyak 255 ekor, dan Kapanewon Kretek sebanyak 228 ekor.
Baca Juga:Kreatif, Warga Pleret Bantul Mengubah Sampah Plastik Menjadi Paving Blok
"Ada 9 Kapanewon yang kasusnya diatas 100 dan masik zona merah," terangnya.
Joko memaparkan wilayah selain yang telah disebutkan terdapat di Kapanewon Banguntapan sebanyak 132 ekor, Kapanewon Piyungan 173 ekor, Kapanewon Sanden 106 ekor, dan Kapanewon Sedayu 116 ekor.
Sementara itu untuk wilayah dengan temuan kasus PMK dibawah 100 ekor terdapat di Kapanewon Bantul sebanyak 18 ekor, Kapanewon Bambanglipuro 43 ekor, Kapanewon Dlingo 70 ekor, Kapanewon Kasihan 61 ekor, Kapanewon Pajangam 47 ekor, Kapanewon Pandak 62 ekor, Kapanewon Sewon 63 ekor, dan Kapanewon Srandakan 54 ekor.
"Wilayah dengan kasus PMK paling rendah yaitu Kapanewon Bantul, hanya ditemukan 18 ekor," tambahnya.
Joko menyebutkan sebanyak 27 ekor sapi mati dan seekor kambing mati akibat PMK. Sementara itu untuk hewan yang dipotong paksa sebanyak 111 ekor sapi.
Baca Juga:Foto: Koleksi dari 15 Museum yang Dipamerkan Dalam Bantul Museum Expo 2022
"Kalau yang mati totalnya 28 ekor sampai sekarang," tutupnya.