Menurut Suwarjono, dalam Local Media Summit 2022 para media lokal juga dapat berjumpa dengan para ahli dalam membahas berbagai isu dan tantangan yang mereka hadapi dalam pengembangan newsroom dan bisnisnya.
"Tak hanya bagi media, Local Media Summit 2022 juga dapat memberi banyak manfaat bagi kalangan advertisers, donor, lembaga pemerintah, lembaga swasta dan Platforms. Antara lain membangun hubungan dengan berbagai media lokal di seluruh Indonesia. Mendapatkan pemahaman dan karakter dari berbagai media lokal. Dan tentunya dapat memahami fokus isu, produk, layanan serta audien dari berbagai media lokal," terangnya.
Agenda utama Local Media Summit 2022 meliputi Knowledge & Experience Sharing, Tech, Platform & Distribution, serta Connecting, Collaboration & Networking. Semuanya dikemas dalam bentuk konferensi, workshop, coaching clinic, gala dinner, hall of fame, dan networking session.
Pada Local Media Summit 2022 akan terdapat dua konferensi sebagai pembuka dan penutup acara. Pembuka bertajuk, Future of Local Media: Business, Viability, and Audience. Mengeksplorasi lanskap media lokal berdasarkan situasi terakhir, disrupsi teknologi, dan bagaimana masa depannya.
Baca Juga:Local Media Summit 2022 Digelar Oktober, Kolaborasi Para Pengelola Media Lokal
Sedangkan konferensi penutup bertajuk, Reinventing Local Media: Finding opportunities and overcoming the challenges. Mengeksplorasi ide-ide model bisnis media lokal dan mencari peluang media sebagai bagian dari usaha kecil dan menengah (UKM).
Sementara itu, untuk topik-topik workshop meliputi, Strategi Pendanaan bagi Startup Media, Mencari Model Bisnis untuk Media Lokal. Selanjutnya Mengemas dan monetisasi konten video, dan Keamanan Digital bagi Media Lokal. Tak hanya itu, dalam kegiatan itu juga membahas teknologi mendasar dan penting bagi media digital.
Topik workshop lainnya adalah Transformasi Digital pada Media Berbasis Cetak, Optimasi Media Sosial dan SEO untuk distribusi dan monetisasi konten. Kemudian terdapat dua sesi kolaborasi ide antara media lokal dan stakeholdernya. Pertama pengembangan model bisnis berbasis koperasi kolaboratif. Kedua adalah kolaborasi dalam informasi publik untuk audiennya.