SuaraJogja.id - Kekalahan tim Curacao dua kali berturut-turut atas Timnas Indonesia pada FIFA Matchday pada September 2022 membuat Remko Bicentini tampak kecewa dengan hasil tersebut.
Seperti yang telah diketahui bersama jika Timnas Indonesia pada pertandingan pertama, Sabtu (24/9/2022) di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) menang 3-2 atas Curacao dan di pertandingan kedua anak asuh Shin Tae-yong kembali memetik kemenangan dengan skor 2-1 di Stadion Pakansari Bogor, Selasa (27/9/2022).
Remko Bicentini mengakui kekalahan timnya atas Indonesia. Pelatih Curacao tersebut menilai jika skuat Garuda merupakan tim sangat kuat. Ia mengaku jika anak asuhnya tidak bisa mengembangkan permainannya.
"Kita kalah di dua pertandingan dan kita tahu kenapa kita kalah. Indonesia bermain sangat kuat, sangat menyerang di lapangan, permainan kami tidak bisa keluar," ucap Remko Bicentini.
Baca Juga:Usai Gulung Timnas Curacao, PSSI bakal Carikan Lawan Peringkat 50 Besar FIFA
“Saya pikir ada beberapa keputusan wasit, ya, kau tahu maksud saya, seperti kita ingin main cepat-cepat, tapi selalu saja stop, stop, stop. Tidak ada alasan untuk kalah dalam pertandingan, tapi itu tidak bagus untuk pertandingan," imbuhnya.
"Dan, kita tahu, banyak orang di sini di stadion, mereka sangat senang, sangat bangga dengan tim, tapi secara normal, saya pikir jika kita bisa bermain normal, itu bakal bagus juga untuk publik. Tapi, saya jadi paham jika terkadang level kompetisi di sini kerap tampak di pertandingan," ungkapnya.
Pernyataan Remko Bicentini saat sesi jumpa pers usai pertandingan mendapat sorotan dari netizen Indonesia. Tak sedikit dari mereka yang memberikan respon atas pernyataan pelatih Curacao.
"Pas kalah di GBLA ngomong kalau kita akan tunjukkan permainan yang sebenarnya di pertandingan ke-2 nanti. Giliran kalah nyalahin wasit dan liganya, coba menang, pasti ngomongnya lain lagi," sindir salah seorang netizen.
"Pertandingan pertama di GBLA kalah 3-2, dia bilang "Nanti kami akan menunjukkan permainan sesungguhnya". Eh giliran pertandingan kedua kalah 2-1, malah nyalahin wasit dan level kompetisi, lawak lu. Lu kagak sadar ranking 84 permainan kek kungfu frustasi lu, Perasaan tuh wasit dari luar indo dari laos keknya atau gak dari thailand," ujar netizen lain.
"Setuju.. Level liga itu juga sdh berulang kali diingatkan sty.. Sering mendelay permainan.. Tapi kasus lawan kurasau kmrn ya karena mereka main kasar jg.. Wasit gak tegas krn ga enak jd tuan rumah.. Akhirnya pemain Indonesia ikut terpengaruh emosi.. Kalau wasit tegas kurasau sdh main 7 pemain ajaa," kata netizen yang lain.
"Setuju dengan statement ini level kompetisi masih kalah jauh, kualitas wasitnya juga perlu di tingkatkan lagi, no 13 sukanya guling-guling terus," sambunng netizen lainnya.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia