Wali Murid Dapat Intimidasi Usai Kritik Pengadaan Seragam Sekolah, Begini Kronologinya

"Saya hanya mempertanyakan kenapa dengan uang Rp1,7-1,8 juta cuma mendapat bahan semacam ini."

Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 03 Oktober 2022 | 18:38 WIB
Wali Murid Dapat Intimidasi Usai Kritik Pengadaan Seragam Sekolah, Begini Kronologinya
Wali murid SMAN 1 Wates Agung Purnomo (tengah) saat jumpa pers di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Senin (3/10/2022). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Kulon Progo yang juga merupakan wali murid SMA Negeri 1 Wates, Agung Purnomo mengaku mendapatkan intimidasi oleh oknum Satpol-PP Kulon Progo dan pihak sekolah. Hal itu buntut dari kritik yang ia layangkan terkait dengan pengadaan seragam sekolah.

Agung menerangkan bahwa persoalan ini muncul ketika pihaknya mempertanyakan kualitas seragam yang disediakan oleh sekolah. Pasalnya harga yang cukup mahal itu tak sebanding dengan kualitas yang diberikan.

"Saya hanya mempertanyakan kenapa dengan uang Rp1,7-1,8 juta cuma mendapat bahan semacam ini. Apakah barang seperti ini barangnya standar? Harganya wajar? Hanya itu pertanyaan saya," kata Agung kepada awak media di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Senin (3/10/2022).

Pertanyaan Agung itu sebenarnya sudah dijawab oleh pihak sekolah bahwa pengadaan seragam itu sudah standar dan wajar. Namun ketika ditanya lebih lanjut ukuran standar dan wajar itu seperti apa, pihak sekolah tak bisa memberikan jawaban memuaskan.

Baca Juga:Dugaan Penyekapan dan Intimidasi Wali Murid di Kulon Progo Mulai Ditindaklanjuti Polda DIY

"Kemudian saya balik, menurut saya harga barang dan kualitas ini tidak seimbang. Karena menurut saya barang ini kualitasnya jelek, harganya mahal," ucapnya.

Ia menyebut bahwa pernyataan itu disampaikan bukan tanpa dasar. Melainkan melalui survei yang sudah dilakukan oleh Agung bersama wali murid lain di beberapa toko seragam yang ada.

Dicontohkan Agung, ada satu seragam yang disediakan sekolah seharga Rp72 ribu. Namun ketika dibandingkan ke sejumlah toko seragam, bahan dengan kualitas sama hanya dibanderol dengan kisaran harga Rp30-40 ribu saja.

"Ini ada yang tidak wajar, ada barang yang sama harga sekian kok di sini (sekolah) jualnya sekian. Itu pertanyaan saya, mereka gak bisa jawab," terangnya.

Usut punya usut, kata Agung, harga itu sudah ditentukan oleh pihak sekolah dengan toko bersama dengan perwakilan paguyuban orang tua (POT). Namun ia tidak tahu siapa yang menentukan harga tersebut sehingga menjadi permasalahan seperti ini.

Baca Juga:Kritik Pengadaan Seragam Sekolah Negeri, ASN di Kulon Progo Diduga Disekap hingga LBH Turun Tangan

Keaktifan Agung dan wali murid lainnya mempertanyakan pengadaan seragam di sekolah itu berujung pada pemanggilan oleh Satpol-PP Kulon Progo. Saat itu ia menerima telpon dari oknum Satpol-PP untuk memintanya datang ke ruangan Kasat Pol-PP.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak