"Pusdalops kami siap 24 jam," terangnya.
Pembangunan Kembali Rumah Korban Di Karangtanjung Akan Dipantau Tim Teknis
Ditanyai soal rekondisi rumah terdampak talut ambrol di Karangtanjung, Makwan menegaskan bahwa rumah korban mengalami rusak berat dan tidak bisa didiami lagi.
"Harus dirobohkan, bangun ulang," terangnya.
Baca Juga:Lereng Setinggi 5 Meter Ambrol, Timpa Rumah Dan Dua Penghuni di Sleman
Selain mendapatkan bantuan dalam bentuk jadup sepekan, dan dana pembangunan kembali rumah sebanyak Rp50 juta, proses pembangunan rumah akan didampingi tim teknis dari DPU PKP Sleman.
"Kalau model bangunan ini, tidak boleh kamar ada di sebelah barat (berbatasan langsung dengan talut). Sebelah barat itu jadi risiko. Maka desain harus diubah, kamarnya yang di sebelah timur. Kalau [sekarang] ini kan kamarnya sebelah barat," ucapnya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Bambang Kuntoro menjelaskan, akibat hujan deras dan angin kencang pada Selasa (11/10/2022), bukan hanya terjadi di Pandowoharjo.
Tercatat, angin kencang yang bertiup berdampak merusak di 10 titik. Kerusakan yang terjadi antara lain lima rumah rusak ringan; satu unit rusak sedang; satu unit rusak berat; sembilan pohon tumbang; kandang ternak; jaringan listrik; kantor; sepeda motor.
Sementara itu longsor terjadi di tiga titik. Selain di Karangtanjung, Pandowoharjo, Kapanewon Sleman, peristiwa serupa terjadi di Menyolan, Sendangmulyo, Kapanewon Minggir. Longsor tersebut merusak ruangan kamar di rumah korban.
Baca Juga:Polda Bali Pelototi Kasus Ambrolnya Proyek Jembatan Tukad Ayung Gatsu Denpasar
Ada pula talut sepanjang 12 meter tinggi 3 meter, longsor dan menutup akses jalan kampung di Sanan, Sendangarum.