SuaraJogja.id - Hingga saat ini pelaku penusukan di Tegalrejo, Kota Yogyakarta yang menyebabkan seorang mahasiswa asal Timor Leste tewas belum berhasil ditangkap. Polisi menduga pelaku berjumlah lebih dari satu orang.
"Ya (pelaku diduga) lebih dari satu," ujar Kasi Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharjo saat dikonfirmasi awak media, Kamis (20/10/2022).
Kendati demikian, Timbul sendiri belum dapat memastikan identitas dari para pelaku tersebut, begitu juga dengan keberadaan mereka hingga saat ini.
Diduga sekarang pelaku penusukan sudah melarikan diri ke luar Jogja, sehingga polisi cukup membutuhkan waktu untuk menemukan mereka.
Baca Juga:Pelaku Persetubuhan Anak Difabel di Tegalrejo Urung Tertangkap, Ini Kata Polisi
"Itu (dugaan pelaku adalah teman korban) masih belum karena tersangka utama juga belum kita amankan. Jadi sementara ini penyidik masih fokus untuk mengamankan tersangka. Semoga dalam waktu dekat," tuturnya.
Sejauh ini sejumlah barang bukti dari korban juga telah diamankan. Mulai dari baju hingga kendaraan namun untuk barang dari pelaku masih belum berhasil ditemukan.
Terkait dengan surat daftar pencarian orang (DPO), kata Timbul, masih belum dikeluarkan. Penyidik masih akan memaksimalkan pencarian para pelaku terlebih dulu.
"Belum itu (surat DPO), kalau sudah DPO itu sudah maksimal kan, sekarang itu ibaratnya masih tercium jejaknya walaupun belum tertangkap," ungkapnya.
Polisi sendiri sudah melakukan olah TKP terkait peristiwa tersebut. Hasil rekaman CCTV juga telah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga:Disambut Meriah Saat Kunjungi Ponpres Tegalrejo Magelang, Prabowo: Saya Merasa Muda Kembali
Data terakhir setidaknya ada 10 saksi juga telah dimintai keterangan lebih lanjut terkait insiden itu. Baik dari rekan korban hingga saksi di sekitar lokasi.
Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswa berinisial EHL (25) dilaporkan tewas usai mengalami penganiayaan di wilayah Jalan HOS Cokroaminoto, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Rabu (31/8/2022) malam. Korban yang berasal dari Timor Leste tersebut diketahui merupakan salah satu mahasiswa dari Universitas Ahmad Dalan (UAD).
Kejadian itu bermula pada sekitar pukul 20.00 WIB ada delapan orang yang tengah berada di sekitar TKP. Kemudian pukul 20.15 WIB datang dua orang mengendarai mobil.
Dua orang tersebut menghampiri rombongan itu. Kemudian pada sekitar pukul 21.00 WIB datang tiga orang karena dihubungi pengendara mobil.
Selanjutnya, tiga orang tersebut menghampiri dan memanggil salah satu dari rombongan untuk diajak bicara. Kemudian pada sekitar pukul 23.30 WIB tiga orang tersebut pergi meninggalkan TKP.
Lalu setelahnya disusul dua orang yang mengendarai mobil putih. Tidak berselang lama, sekitar 10 menit datang kembali rombongan sekitar 10 orang dengan menggunakan kendaraan jenis matic.
Dan tanpa basa basi langsung menyerang korban dan teman-temannya menggunakan parang. Sehingga mengakibatkan korban (EHL) meninggal dunia akibat luka tusuk di dada.
Sebagian korban lari ke dalam Indomaret hingga bersembunyi di bagian gudang, kamar mandi dan ada yang lari hendak kembali ke tempat kos.