SuaraJogja.id - Hujan deras yang mengguyur wilayah Bantul beberapa hari terakhir berdampak pada bertambahnya tingkat kejenuhan air dalam tanah. Akibatnya beberapa titik di Bantul mengalami tanah longsor dan mengancam rumah-rumah penduduk.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Agus Yuli Herwanto memaparkan, dalam empat hari terakhir peristiwa tanah longsor terjadi di Dusun Seropan RT. 01 dan RT. 02 Kapanewon Dlingo, di Jalan Siluk, serta di Dusun Bulusari dan Dusun Mojosari Kapanewon Piyungan.
Ia menyebutkan beberapa peristiwa tanah longsor mengancam rumah penduduk, seperti yang terjadi di Dusun Seropan RT. 01 Kapanewon Dlingo, di Jalan Siluk, dan di Dusun Mojosari Kapanewon Piyungan.
"Untuk yang di Siluk dekat dengan jurang, yang Seropan kebetulan pinggirnya agak berbukit, kemudian yang Seropan RT. 01 ada rumah yang agak ke bawah bukit," terangnya, Rabu (16/11/2012).
Baca Juga:Modus Kirim Barang COD, Mahasiswi di Bantul Nekat Tipu Driver Ojol
Agus menambahkan, atas terjadinya kejadian tanah longsor yang mengancam pemukiman penduduk tersebut di beberapa titik tersebut, pihaknya mengusulkan pengalokasian dana BTT untuk ditindaklanjuti secara konstruksi oleh pemerintah.
"Sudah kita cek semua, sekarang baru proses dihitung untuk diajukan ke dana BTT. Kewenangan kami mengusulkan, biarkan tim TAPD untuk ditindak lanjuti," terangnya.
Untuk saat ini, penduduk setempat belum mengungsi di tempat lain, namun masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terlebih saat turun hujan. Selain itu BPBD Bantul telah memberikan bantuan logistik untuk menutupi rekahan tanah dan bantuan permakanan untuk warga.
"Kita sudah menindaklanjuti dengan memberi bantuan permakanan, yang akses jalan maupun rumahnya berbahaya yang menghadap langsung ke jurang kita berikan terpal untuk menutupi rekahan tanah yang terkikis," ujarnya.
Baca Juga:2 Bangunan Sekolah Dasar di Bantul Rawan Roboh, Disdikpora Minta Dikosongkan Dulu