SuaraJogja.id - Apel pasukan pengamanan VVIP jelang pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono digelar di Stadion Maguwoharjo, Depok, Kabupaten Sleman, Rabu (7/12/2022) sore.
Brigjen TNI Puji Cahyono selaku Komandan Komando Resort Militer (Danrem) 072/Pamungkas Jogja, memimpin langsung apel tersebut. Wakapolda DIY Brigjen. Pol. Raden Slamet Santoso turut mendampingi.
Ribuan aparat gabungan TNI, Polri, Sat Pol PP disiagakan dan akan bertugas dalam mengamankan pernikahan.
Puji mengatakan, apel pasukan pengamanan adalah rangkaian agenda yang selalu dan harus dilaksanakan bila di suatu daerah ada tamu penting, baik itu presiden, tamu negara dan tokoh penting lainnya.
"Dalam pengamanan ini, TNI dan Polri terus berkoordinasi secara maksimal," kata dia, di lokasi, Rabu.
Puji mengatakan, pengamanan di lokasi pelaksanaan kegiatan dan area terkait telah disiapkan, mulai dari titik Prambanan hingga Jogja.
Objek yang digunakan oleh rombongan VIP juga sudah disiapkan pengamanannya, lanjutnya.
"Ada lima titik. [Beberapa di antaranya] Ambarukmo, kediaman, [Hotel] Sheraton hingga Gedung Agung," sebut dia.
Rekayasa Lalu Lintas Berlaku Tentatif
Baca Juga:Menikah 10 Desember Mendatang, Kaesang Beberkan Alasan Beri Erina Gudono Mahar 300 Ribu
Sementara itu untuk skenario rekayasa lalu-lintas, juga sudah dikoordinasikan oleh Direktorat Lalu Lintas Polda DIY. Puji berharap tidak ada kemacetan terjadi saat kegiatan berlangsung.
Ia juga meminta masyarakat bisa ikut berpartisipasi menyukseskan acara. Bagi masyarakat yang ingin turut menyimak acara pernikahan, yang berlangsung di Royal Ambarukmo, penyelenggara telah menyediakan layar berukuran besar.
"Jadi bisa menonton," lanjutnya.
Sekaligus pihaknya turut pula memohon maaf, kalau dampak dari terselenggaranya acara pernikahan mengganggu aktivitas masyarakat.
Ditanya soal rekayasa arus lalu-lintas selama perhelatan pernikahan, Puji menyatakan penerapannya akan melihat situasi.
"Kalau lancar lancar, terus (tidak ada rekayasa). Kalau crowded, dialihkan, tutup. [Tapi] kami harap semua jalan yang dilalui, lalu lintasnya lancar dan tertib," imbuhnya.
Bom Bunuh Diri Meledak Di Mapolsek Astana Anyar Bandung, Dandim: Pengamanan Natural
Di kesempatan itu, Dandim juga diminta menjelaskan ada tidaknya pengamanan ekstra di titik-titik tertentu. Menyusul terjadinya ledakan bom diri, di Mapolsek Astana Anyar Kota Bandung. Supaya peristiwa itu tak terjadi di tengah momen bahagia presiden dan keluarga.
"Pengamanan yang kami lakukan tidak dilihat dari kejadian, tapi dilaksanakan secara maksimal. Mudah-mudahan di Jogja tidak ada [peristiwa peledakan bom]," ujarnya.
Justru Puji menyatakan, personel yang disiapkan untuk pengamanan VVIP jumlahnya sudah cukup dan dianggap tidak berlebihan.
"Kami ingin pengamanan ini berlangsung natural, tidak seperti perang. Jadi tidak ada dilarang-larang, tapi ada batas yang tak boleh dimasuki," tegasnya.
Siang hari tadi, kediaman Erina Gudono, calon menantu presiden Republik Indonesia Joko Widodo, mulai disterilisasi oleh tim Jibom Detasemen Gegana Sat Brimob Polda DIY.
Hal itu dilakukan, mengingat acara tersebut akan dihadiri oleh banyak tamu VVIP negara, termasuk presiden Joko Widodo selaku calon mertua Erina.
Dari pantauan di lokasi, tim penjinak bom berseragam datang ke kediaman Erina, di Padukuhan Purwosari, Kalurahan Sinduadi, Kabupaten Sleman sekitar pukul 13.30 WIB.
Mereka datang lengkap dengan peralatan yang biasa mereka gunakan, untuk mendeteksi keberadaan bom atau benda asing lain yang berpotensi membahayakan.
Tim langsung bekerja sejak memasuki kawasan jalan masuk di lokasi kegiatan, menuju titik utama yang berada tepat di depan rumah Erina.
Di area yang terlihat megah dan telah didekorasi, tim mengamati dan memeriksa setiap sudut area. Langkah yang sama juga dilakukan di titik lain, yang terdapat beberapa peralatan pendukung tata suara untuk perhelatan kegiatan. Bahkan grill pada penyejuk udara juga dicek oleh tim jibom tersebut.
Berikutnya, area kediaman Erina yang sedang didekorasi oleh tim dengan gaya dapur kuno untuk pelaksanaan cetik geni adang sepisanan, mendapat giliran pengecekan.
Kontributor : Uli Febriarni