Sri Sultan HB X Minta Isu Penculikan Tak Dibesar-besarkan

belakangan isu tentang kasus penculikan santer beredar di DIY

Galih Priatmojo
Kamis, 02 Februari 2023 | 20:41 WIB
Sri Sultan HB X Minta Isu Penculikan Tak Dibesar-besarkan
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X dan Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan menyampaikan tanggapan isu penculikan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (02/02/2023). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X meminta isu penculikan yang marak saat ini tak dibesar-besarkan. Hal itu penting agar masyarakat DIY tidak mengalami kekhawatiran yang berlebihan.


"Jangan digede-gedekan [isu penculikan], karena itu nanti akan menumbuhkan gejolak rasa khawatir publik," ungkap Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (02/02/2023).


Meski tak perlu khawatir berlebihan, Sultan meminta masyarakat tetap waspada. Pengawasan anak-anak perlu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.


Pengawasan dilakukan tak hanya oleh keluarga di rumah. Namun pihak lain seperti sekolah juga ikut berperan dalam menjaga keselamatan anak-anak.

Baca Juga:Ini Motif Percobaan Pembunuhan Berencana di Sleman, Dari Pura-pura Menolong hingga Buat Laporan Palsu


"Tidak [perlu] panik. Karena kalau isu seperti itu juga hanya menimbulkan kepanikan warga, yang sebetulnya belum tentu terjadi," paparnya.


Sementara Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengungkapkan, Polda meningkatkan keamanan di DIY. Salah satunya melalui pendekatan kepada sekolah dengan menggalakkan kembali kegiatan bersistem Satu Sekolah Dua Polisi. 


"Dua polisi dalam satu sekolah ini memang masih ada, tapi dulu kan fokusnya untuk persoalan yang lalu. Keberadaan mereka kita tambahkan lagi," tandasnya.


Suwondo menambahkan, tugas polisi di sekolah ditambahkan. Mereka diminta memberikan pengarahan kepada kelas maupun siswa, khususnya jenjang terkecil PAUD, Taman Kanak-kanak dan SD. Pengarahan dilakukan pada para guru untuk memberikan pemahaman terhadap guru-guru akan pentingnya menjaga keselamatan peserta didik. 


Dengan begitu guru bisa mengimbau kepada peserta didik untuk bisa tetap di sekolah apabila belum dijemput orangtua atau keluarga. Anak-anak juga diminta tidak berbicara dengan orang asing tanpa sepengetahuan guru.

Baca Juga:Pengakuan DP, Otak Percobaan Pembunuhan Berencana di Sleman: Korban Sudah Dua Kali Diracun Tidak Meninggal


"Tidak langsung kami yang menyampaikan, tapi melalui guru-gurunya. Itu [pengarahan] sudah kita lakukan beberapa waktu lalu dengan program yang sudah ada dan sekarang ini kita berikan streching terhadap program tersebut," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak