Nikah di KUA atau Harus Resepsi? Pertimbangkan 3 Hal Ini saat Memilih Konsep Acara Pernikahan

Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menentukan konsep acara pernikahan impian.

Rima Sekarani Imamun Nissa
Rabu, 08 Februari 2023 | 12:51 WIB
Nikah di KUA atau Harus Resepsi? Pertimbangkan 3 Hal Ini saat Memilih Konsep Acara Pernikahan
Ilustrasi pernikahan (Pexels/Luis Quintero)

Pembahasan mengenai pernikahan tidak hanya menjadi topik yang banyak dibicarakan akhir-akhir ini, namun juga sudah menjadi tema yang banyak diangkat oleh para penulis Indonesia dalam sebuah karya. Seperti di platform menulis dan membaca digital Cabaca, tidak sedikit karya penulisnya yang mengangkat topik pernikahan.

Contohnya, novel Git and Ran’s Marriage karya Signaturecoffee yang mengisahkan tentang Brigita, seorang cucu dari konglomerat Aswindo, dipertemukan dalam ikatan perjodohan dengan Pangeran yang juga merupakan anak konglomerat. Dalam keadaan saling membutuhkan satu sama lain, mereka menyepakati untuk menikah. Namun, pernikahan dengan tujuan bisnis itu semakin hari semakin tidak wajar. Ada satu titik di mana keduanya harus bisa menelaah perasaan dan komitmen masing-masing.

Ada pula novel berjudul Untouchable Wedding Dress karya Oktaehyun, lalu Infinity Fate karya Tyanhardiana, Wedding Dress for My Ex karya Revenura, The Resident karya Nathaalzahidi, dan lainnya.

"Bisa dibilang novel tentang pernikahan adalah topik nomor satu di platform Cabaca. Hal ini wajar sebab pernikahan kan momen yang diharapkan hanya terjadi sekali dalam seumur hidup dan novel adalah bangunan dunia sederhana yang kurang lebih menggambarkan kehidupan nyata," ungkap Fatimah Azzahrah, Co-Founder Cabaca, dikutip dari siaran pers, Rabu (8/2/2023).

Baca Juga:Prilly Latuconsina Ungkap Alasan Masih Enggan Menikah, Belum Siap Mental?

Banyak orang mencari jawaban atas kegelisahan mereka tentang kehidupan pernikahan, termasuk dari dalam novel.

"Nikah karena perjodohan dari dulu sudah ada, dari zaman Siti Nurbaya. Nggak lantas sekarang cerita pernikahan jadi hilang. Konteks sosial budaya dan ekonominya saja yang berubah, mengikuti yang dipahami masyarakat," ujar Fatimah Azzahrah kemudian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak