Bukan tanpa sebab, menyusul prodi-prodi tersebut merupakan prodi baru yang sebelumnya adalah D3. Kemudian berubah menjadi D4 di tahun 2019 dan baru ikut serta dalam seleksi nasional (SNMPTN dan SBMPTN) pada 2021.
Demikian halnya untuk prodi S1 ada tiga prodi yang tercatat jumlah peminatnya kosong dalam Sidata Kemdikbud. Pertama, Teknik Biomedis yang baru dibuka pada tahun 2020 sehingga data dalam Sidata Kemdikbud tercatat peminatnya kosong dalam data 2018-2019.
Lalu, prodi Ilmu Aktuaria baru dibuka pada tahun 2019 sehingga data Sidata Kemendikbud tercatat peminatnya kosong. Berikutnya, prodi Teknik Infrastruktur Lingkungan baru dibuka tahun 2022 sehingga jumlah peminat kosong dalam Sidata Kemdikbud tahun 2018-2022.
Dalam kesempatan ini, Wening mengungkapkan bahwa minat pelajar untuk mendaftar kuliah di UGM terus meningkat setiap tahun. Hal itu membuat selektivitas atau persaingan untuk memperebutkan kursi di setiap prodi yang ditawarkan pun relatif ketat.
"Meski tingkat selektivitasnya berbeda-beda, namun semua prodi yang ada selalui ramai diperebutkan calon mahasiswa. Persaingannya relatif ketat," ungkapnya.
Terakhir, Wening mengimbau calon mahasiswa baru untuk aktif mencari informasi terkait penerimaan mahasiswa baru tersebut. Mereka dapat mengakses informasi tersebut melalui laman resmi UGM.
Berbagai informasi penerimaan mahasiswa baru bisa diakses melalui laman https://snpmb.bppp.kemdikbud.go.id/ dan laman UGM https://um.ugm.ac.id/, serta IG PMB UGM di @admisiugm.