Namun, untuk melakukan verifikasi atas dugaan tersebut, UII Yogyakarta akan membentuk tim berdasarkan regulasi yang berlaku di UII.
"Sekali lagi, UII mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu penelusuran dan pengungkapan kasus ini. Terutama Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia Kemlu RI, KJRI New York, KBRI Oslo, KJRI di Istanbul, KBRI Ankara, KBRI Riyadh, PP Muhammadiyah, National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, dan semua pihak yang tidak mungkin kami sebut satu per satu," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, AMRP atau Rafie dilaporkan hilang usai mengikuti berbagai rangkaian kegiatan mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia.
Ia masuk dalam tim UII yang beranggotakan empat orang. Termasuk Fathul, mereka terbang ke USN untuk mempererat kerja sama kedua universitas melalui dukungan pendanaan dari Uni Eropa melalui skema Erasmus+.
Namun, ketika seluruh tim akademisi UII sudah berada di Indonesia, Ra'fie sempat tak diketahui keberadaannya secara pasti.
Kontributor : Uli Febriarni