TPST Piyungan Kembali Ditutup, Sampah di Kota Jogja Membludak

Masyarakat diimbau untuk memilah sampah sebelum dibuat ke TPS.

Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 18 Juli 2023 | 11:25 WIB
TPST Piyungan Kembali Ditutup, Sampah di Kota Jogja Membludak
Sampah menumpuk di Depo TPS Lempuyangan, Senin (17/7/2023) malam. [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan Bantul ditutup sejak dua hari terakhir mulai Minggu (16/7/2023). Penutupan dilakukan dalam rangka penataan sampah akibat tingginya volume sampah yang masuk ke kawasan tersebut.

Akibatnya sampah di sejumlah depo di Kota Yogyakarta menumpuk. Sebut saja di Depo TPS Lempuyangan yang dipadati sampah-sampah hingga ke badan jalan. Kondisi serupa juga terjadi di depo Sorosutan yang dipenuhi sampah.

"Ya seperti biasa kalau hari-hari tertentu [sampah] ya harus kita tata. Supaya nanti bisa maksimal dalam pelayanan," papar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kuncoro Cahyo Aji, Selasa (18/7/2023).

Untuk mengantisipasi makin menumpuknya sampah di berbagai depo, Kuncoro meminta masyarakat mengurangi sampah. Warga diharapkan tidak membuang sampah secara berlebihan.

Baca Juga:Disebut Timbulkan Bau Busuk, Warga Tuntut TPST Samtaku Jimbaran Ditutup

Selain itu warga dihimbau memilah dan mengolah sampah masing-masing. Hal ini sesuai kebijakan zero sampah anorganik dengan pemilahan sampah dari rumah tangga yang diterapkan Kota Yogyakarta.

"Iya satu-satunya yang bisa menyelesaikan ya itu [mengurangi sampah yang dibuang], selama ini karena memang tempatnya terbatas. Kalau semuanya dibuang secara campur ya jelas suatu saat tidak memungkinkan lagi [menampung sampah]," tandasnya.

Pemilahan sampah itu, lanjut Kuncoro cukup efektif untuk mengurangi sampah yang dibuang ke TPST Piyungan. Karenanya gerakan pengurangan sampah dari rumah tangga perlu terus dilakukan.

"Secara signifikan memang berkurang dan berpengaruh. Tetapi juga itu tetap menjadi persoalan ketika kita tidak mengurangi sampah," ungkapnya.

Kuncoro menambahkan, selama musim kemarau kapasitas TPST per hari mencapai 750 ton. Namun saat Yogyakarta diguyur hujan beberapa waktu lalu, maka volume sampah semakin tinggi. Karenanya masyarakat kembali dihimbau untuk mengurangi volume sampah agar sampah depo-depo tidak semakin meluber.

Baca Juga:4 Fakta Menarik Film Surga di Bawah Langit, Lokasi Syutingnya di TPST Bantar Gebang

"Karena hujan kemarin ya, memang beratnya agak tinggi karena ada airnya. Istilah habis [masa TPST] dan tidak kan sangat bergantung pada kondisi yang ada di lapangan," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini