2. Cerita Diadopsi Dari Kejadian Nyata
Banyak peristiwa dalam scene film Women From Rote Island diambil dari kejadian nyata. Meskipun sang sutradara, Jeremias enggan menyebut film ini seluruhnya dibuat berdasarkan kisah nyata.
"Ada dua cerita yang saya jadikan satu dalam film ini. Kalau ditanya pernah terjadi gak ini? Pernah. Pasti 100 persen terjadi. Tetapi saya takut mengatakan, sebagai pertanggung jawaban, bahwa ini true story. Ada satu adegan yang tidak pernah terjadi di sana, jadi saya tidak berani mengatakan itu true story," ungkap sang sutradara.
3. Adegan Kekerasan Seksual Banyak Di-cut
Dalam film Women From Rote Island adegan kekerasan seksual di film ini digambarkan secara eksplisit. Lagi-lagi, Jeremias membongkar fakta lain yakni versi film yang telah diputar di JAFF ini masih belum ada apa-apanya, ia menyebut bahwa masih banyak adegan-adegan yang dipotong karena kompromi dari sutradara.
"Sebenarnya ini gak seberapa. Maaf ya, saya masih kompromi," tegasnya.
4. Director’s Cut Akan Dirilis
Jeremias tak secara gamblang menguak alasan-alasan untuk komprominya tersebut, namun bisa dimengerti jika ia tetap memikirkan kenyamanan penonton saat menonton filmnya. Meski begitu, sang sutradara ini menyinggung soal director’s cut yang akan menayangkan peristiwa-peristiwa yang lebih kejam lagi.
"Sesungguhnya peristiwa-peristiwa yang akan disajikan sangat mengerikan lagi. Nanti tunggu director's cut, ya," ujarnya.
Baca Juga:Menguak Kepedihan di Balik Eksotisme Pulau Rote Lewat Film Women from Rote Island
5. Treatment Untuk Membangun Chemistry