Kronologi Dugaan Kekerasan Aparat Terhadap Warga Gunungkidul yang Bentangkan Spanduk Capres Saat Kunjungan Jokowi

Sebelumnya warga Gunungkidul jadi korban kekerasan aparat saat membentangkan spanduk berisi foto salah satu capres

Galih Priatmojo
Rabu, 31 Januari 2024 | 09:48 WIB
Kronologi Dugaan Kekerasan Aparat Terhadap Warga Gunungkidul yang Bentangkan Spanduk Capres Saat Kunjungan Jokowi
Tangkapan layar warga Gunungkidul jadi korban kekerasan aparat seusai membentangkan spanduk di depan rombongan Jokowi, Selasa (30/1/2024). [kontributor/julianto]

SuaraJogja.id - Seorang warga Gunungkidul menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan berpakaian preman karena membentangkan spanduk beda pilihan saat Presiden Jokowi berkunjung ke Gunungkidul, Selasa (30/1/2024) siang. 

Ketua DPRD Gunungkidul yang juga ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Endah Surbekti Kuntariningsih mengatakan dirinya dan seluruh jajaran pengurus DPC PDIP Gunungkidul mengutuk keras atas tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan. Dia menilai aparat keamanan telah semena-mena terhadap rakyat yang ingin bertemu dengan Presiden Jokowi saat berkunjung ke Gunungkidul. 

Dia menilai sudah tidak saatnya lagi di saat era demokrasi seperti sekarang ini aparat keamanan bertindak seperti itu,  kecuali yang bersangkutan membahayakan presiden. Dia bertanya apa yang ditakutkan seorang presiden dari sebuah spanduk. 

"Spanduk itu tidak berisi ancaman terhadap kesemalatan bangsa dan negara maupun kepada Presiden itu sendiri," kata dia. 

Baca Juga:Kunjungi Bantul, Presiden Jokowi Salurkan Bantuan Cadangan Pangan Beras: Bulan Depan Bakal Dibagikan Lagi

Endah menilai aparat keamanan bertindak arogan. Di mana di saat pihaknya yang sudah 10 tahun ini berjuang untuk Jokowi untuk memperjuangkan menjadi presiden dengan keringat darah dan air mata ingin bertemu. Di mana dirinya ingin mengingatkan kembali bahwa Jokowi mendapatkan jabatan kekuasaan saat ini dari keringat para kader-kader akar rumput yang ada di bawah.

Sehingga menurutnya, Jokowi sebagai seorang pemimpin dan seorang yang berbudaya Jawa seharusnya tidak lupa akan akar dan juga kembali ke peribahasa Jawa ' kacang ora lali lanjaran. Yaitu tidak lupa akan dari mana beliau berasal.

"sehingga harapan kami dengan beliau bertemu dengan kita maka beliau ingat perjuangan 2014 dan 2019 yang lalu," kata dia.

Endah mengatakan tulisan spanduk itu hanya menyampaikan ucapan selamat datang kepada Pak Jokowi di kabupaten Gunungkidul dan menyampaikan bahwa mereka akan memilih Ganjar sebagai calon presiden. 

Saat itu, presiden Jokowi memang berhenti di depan pasar Argosari Wonosari, di titik pasar yang dilewati presiden. Kemudian yang bersangkutan membentangkan spanduk dan kemudian ada dua orang yang menangkap warga tersebut. 

Baca Juga:Kongkow Bareng Presiden Jokowi di Rumahnya, Sri Sultan HB X Sebut Bahas Perbincangan Khusus

"sesuai video yang kita lihat dua orang aparat yang melakukan penganiayaan," kata dia. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak