Metalhead Jogja Suarakan Kekhawatiran Rusaknya Demokrasi Jelang Pemilu Lewat Musik

Meski mengaku bukan partisan, Nana melanjutkan mencoba mengingatkan para pejabat negara untuk bisa berdemokrasi dengan baik melalui konser tersebut.

Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 04 Februari 2024 | 14:39 WIB
Metalhead Jogja Suarakan Kekhawatiran Rusaknya Demokrasi Jelang Pemilu Lewat Musik
Salah satu band metalhead tampil dalam konser 'Save Our Democracy' di depan Monumen Serangan Umum 1 Maret Yogyakarta, Sabtu (3/2/2024) malam. [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Kritik akan kemunduran demokrasi menjelang Pemilu 2024 semakin banyak disuarakan di Yogyakarta. Namun berbeda dengan para akademisi yang memilih menyampaikan petisi atau pesan moral, komunitas Metalhead Jogja memilih mengkritisi persoalan itu dengan musik.

Sebanyak 14 band metal menggelar pentas musik bertajuk 'Save Our Democracy' di depan Monumen Serangan Umum 1 Maret Yogyakarta, Sabtu (3/2/2024) malam. Berbagai komunitas seperti heavy metal, rock, death metal, black metal seperti Horus, Propaganda dan Kram Otak tampil di hadapan ratusan warga dan wisatawan di kawasan Titik Nol Km tersebut.

Melalui konser itu, mereka mencoba merespons banyaknya pejabat pemerintah mendukung paslon tertentu dalam Pilpres mendatang dan rusaknya demokrasi akibat kepentingan politik beberapa waktu terakhir.

"Ya kaitannya dengan musik, jadi anak-anak metal ini kan memang orang-orang bebas berekspresi, menentukan penilaian, menentukan pilihan dan terkait dengan suasana [demokrasi] di negara kita kan mereka juga merasakan," ungkap Pimpinan acara, Nana Yushendra disela acara.

Baca Juga:Tayang Perdana di JAFF 2023, Video Musik Album Terbaru Efek Rumah Kaca 'Rimpang' Segera Dirilis

Menurut Nana, konser itu juga merupakan ekspresi kekecewaan para musisi terhadap kondisi demokrasi Indonesia saat ini. Selain itu menjawab keresahan dan kekhawatiran para Metalhead Jogja akan penyelenggaraan pemilu agar bisa berjalan dengan adil dan jujur.

"Iya, merasa resah dengan demokrasi, apakah iya Pemilu ini akan adil, jujur, akan menghasilkan keputusan-keputusan Pemilu yang memang berpihak pada rakyat," ujarnya.

Meski mengaku bukan partisan, Nana melanjutkan mencoba mengingatkan para pejabat negara untuk bisa berdemokrasi dengan baik melalui konser tersebut. Bilamana tidak, sejumlah kasus seperti kisruh Mahkamah Konstitusi (MK) pasca keputusan kontroversial terkait usia capres/cawapres hingga maraknya pejabat pemerintah banyak yang lebih fokus berkampanye daripada melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sangatlah meresahkan.

"Kayaknya kok dari pejabat pemerintah kok ikut kampanye, harusnya kan kita netral, adil, itu saja. Kita intinya semoga pemerintah mendengar jeritan hati kami, bahwa tolong jaga demokrasi dengan baik. Semoga saja Pak Jokowi mendengar apa yang kita sampaikan ini," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Baca Juga:GIGI Gelar Tur di Lima Kota Rayakan 30 Tahun Berkarier di Musik, Sambangi Jogja Awal Agustus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak