Sebanyak 36 Warga Jogja Bunuh Diri, Pemda Didesak Realisasikan Rumah Aman untuk Kesehatan Mental

Kampus-kampus sebenarnya juga perlu menggalakkan rumah aman.

Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 01 Maret 2024 | 19:05 WIB
Sebanyak 36 Warga Jogja Bunuh Diri, Pemda Didesak Realisasikan Rumah Aman untuk Kesehatan Mental
Para relawan dan pengurus PKBI DIY usai membahas isu kesehatan mental dalam Musda XVII di Yogyakarta, Jumat (1/3/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Pemda DIY didesak merealisasikan adanya rumah aman untuk menjadi tempat singgah masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan mental. Sebab maraknya kasus kesehatan mental sudah menjadi persoalan serius di Yogyakarta.

Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DIY mencatat, selama kurun waktu 2023 hingga saat ini, sebanyak 36 kasus bunuh diri di DIY. Dari jumlah itu, sebanyak 18 korban yang mengakhiri hidupnya merupakan anak-anak muda atau remaja

"Ada 18 remaja yang bunuh diri di jogja selama 2023 sampai sekarang. Ini persoalan serius terkait kesehatan mental. Itu kan sesuatu yang nggak kelihatan ya, kalau soal lain kan bisa terlihat seperti sikil keseleo [kaki keseleo], tapi ini kan soul [jiwa] yang sakit," ungkap Ketua PKBI DIY, Budhi Hermanto disela Musyawarah Daerah XVII di Yogyakarta, Jumat (1/3/2024).

Budhi menyebutkan, minggu lalu dia dikagetkan dengan berita salah satu teman anaknya melakukan bunuh diri di Sleman. Peristiwa tersebut tidak hanya berdampak pada korban namun pada mental orang-orang di sekitarnya.

Karenanya upaya pencegahan dan penanganan kesehatan mental mestinya benar-benar dilakukan saat ini. Melalui rumah aman, maka masyarakat yang merasa membutuhkan pertolongan bisa datang untuk berkonsultasi.

Terlebih meski saat ini sejumlah puskesmas memberikan layanan kesehatan mental, banyak diantaranya yang belum efektif. Kasus-kasus kesehatan mental masih saja marak di DIY.

"Kalau pemda bikin rumah aman, ya bagus," tandasnya.

Selain Pemda DIY, lanjut Budhi, kampus-kampus sebenarnya juga perlu menggalakkan rumah aman. Hal ini penting mengingat sebagian besar kasus kesehatan mental dialami remaja dan anak muda.

"Kampus perlu perhatian dengan masalah [kesehatan mental] ini. Perlu ada satu unit yang dibuat menjadi tempat mahasiswa kalau ada problem datang kesitu. Problem mereka kan macam-macam," paparnya.

Budhi menambahkan, sebenarnya PKBI sudah memiliki rumah aman yang bisa diakses siapapun untuk konsultasi kesehatan mental. Bekerjasama dengan salah satu yayasan, rumah aman tersebut dibuka bagi siapapun yang ingin sekedar cerita atau mencoba mendapatkan solusi atas permasalahan kesehatan mental yang diderita.

Masyarakat yang membutuhkan pertolongan bisa menghubungi PKBI DIY. Mereka bisa singgah di rumah aman yang dirahasiakan tempatnya untuk menyembuhkan luka-luka batin.

"Karena yang sering jadi masalah kan mereka tidak mau cerita, karenanya butuh kesadaran orang untuk minta tolong pada orang lain. Hotline kami siap, datang saja untuk menjadi tempat curhat dan menemani teman-teman yang butuh pertolongan," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak