SuaraJogja.id - Aksi seorang kakek penyandang disabilitas bernama E alias E Buntung ini memang tidak pantas ditiru. Sudah menyerobot lahan untuk lapak jualan di pengajian umum, E juga melakukan perusakan serta penganiayaan.
Peristiwa perusakan dan penganiayaan itu sendiri terjadi di Dusun Pandes II Kalurahan Wonokromo Kapanewon Pleret, Bantul. Peristiwa ini terjadi pada Jumat, (19/4/2024) sekira pukul 17.00 WIB.
"Saat itu menjelang pengajian akbar yang bakal dilaksanakan di Dusun Pandes II, " ujar Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry, Selasa (23/4/2024)
Jeffry mengatakan peristiwa perusakan dan penganiayaan itu sendiri bermula ketika korban bernama Maesinem (57) bersama suaminya bernama Tukiyanto (60) datang ke lokasi kejadian.
Warga Banguntapan yang tinggal di Dusun Demangan Kopen RT 01, Kalurahan Wonokromo, Kapanewon Pleret ini berencana berjualan. Karena Jumat malam bakal dilaksanakan pengajian umum yang biasanya dihadiri ribuan orang.
"Mereka berencana membuka lapak di lokasi kejadian," terangnya.
Korban dan suaminya datang ke TKP untuk berjualan makanan dalam acara pengajian. Sebelumnya keduanya sudah memesan tempat tersebut melalui temannya yang bernama Edi
Namun lokasi yang sudah dipesan tersebut sudah ditempati oleh E alias E Buntung. Keduanya kemudian terlibat debat mengarah ke cekcok. E kemudian mengucapkan ancaman 'Awas kalau suatu saat berjualan di utara'.
Kemudian korban dan suaminya mengalah dan masuk ke dalam mobil Pick Up Suzuki Carry, warna hitam bernomor polisi AB 8565Q H. Namun tiba-tiba terlapor mendatangi keduanya dan memukul kaca mobil menggunakan tongkat atau krek (alat bantu jalan).
"Akibatnya kaca mobil pecah, tak hanya itu kemudian terlapor memukul lagi satu kali menggunakan tongkat tersebut mengenai bibir korban," tambahnya.
Tak hanya sampai di situ, terlapor kemudian meludahi korban sebanyak tiga kali dan mengatakan 'lonthe' (PSK). atas peristiwa tersebut korban berobat ke RSU Permata Husada Pleret dan melaporkan peristiwa tersebut kepada Polsek Pleret.
"Saat ini kami masih melakukan penyelidikan," tutur dia.
Kontributor : Julianto