SuaraJogja.id - Mantan Menkopolhukam, Mahfud MD meresmikan pembangunan asrama mahasiswa Madura di Yogyakarta, Senin (20/05/2024). Sebagai Dewan Penasehat Pengurus Keluarga Madura Yogyakarta (KMY), menceritakan kenangannya dalam mencari donatur pembangunan asrama yang sudah rusak parah tersebut.
"Asrama digagas direnov karena rusak parah oleh KMY. Mereka mengajak saya membangun kembali asrama dengan dana tokoh madura," paparnya.
Namun uang renovasi, menurut Mahfud tak juga banyak terkumpul. Karenanya dia pun mencari cara agar pembangunan di kawasan Sultan Ground tersebut bisa segera dilakukan tanpa memberatkan KMY
"Saya minta dana yang dibutuhkan [untuk pembangunan asrama] dibulatkan, dan akhirnya saya mencari teman yang bisa membantu, ternyata tanoto foundation yang sudah saya kenal lama sejak 2014 mau membantu," paparnya.
Baca Juga:Polisi Sita Gir hingga Pil Yarindo dalam Aksi Provokasi Pelajar di Kota Jogja
Setelah mendapatkan donatur, lanjut Mahfud MD renovasi pun akhirnya bisa diselesaikan. Namun ada pesan Mahfud yang harus ditaati pengurus maupun penghuni asrama mahasiswa.
Mantan cawapres nomor urut 03 itu meminta asrama benar-benar dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan. Mahasiswa dilarang menggunakan asrama untuk kepentingan politik praktis.
Mahfud akan melakukan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan mahasiswa yang tinggal di asrama tersebut. Sehingga asrama dua lantai tersebut dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan di sektor pendidikan.
"Asrama jadi media pembinaan mahasiswa di sektor pendidikan, bagaimana moral dan etika dihidupkan sebagai sukma kehidupan bermasyarakat. Tanpa itu akan merusak sendi bangsa dan negara. Sebab lembaga pendidikan sebagai investasi bangsa, bukan kegiatan politik tertentu. Jangan aaa politik praktis," tandasnya.
Ketua tim Hukum dan Advokasi LBH Arya Wiraraja, Mustofa menjelaskan asrama mahasiswa yang dibangun dua lantai. Kapasitas asrama tersebut mencapai 25 orang yang diperuntukkan bagi mahasiswa dari Madura.
"Mahasiswa yang bisa masuk ke asrama diseleksi, mereka merupakan mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi namun berprestasi. Mereka bisa tinggal di asrama selama empat tahun secara gratis," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi