SuaraJogja.id - Perselisihan hingga dugaan intimidasi sejumlah juru parkir (jukir) terhadap warga di wilayah Bumiayu, Kota Yogyakarta terkait masalah perparkiran yang menutup akses jalan warga beberapa waktu lalu berakhir damai.
Pihak berwenang juga sudah memberikan tindakan, yaitu teguran. Hal itu juga memicu perdebatan di tengah publik karena khawatir oknum jukir kembali melakukan hal serupa.
Mengutip @undercover.id, Kamis (27/6/2024) kedua pihak, baik warga dan jukir dimediasi pada 24 Juni 2024 lalu Bersama Polresta Yogyakarta dan juga Dishub Kota Jogja.
Mediasi diketahui dilakukan di kantor Dishub Kota Jogja yang ada di Giwangan, Umbulharjo, Kota Jogja. Tak hanya jukir dan warga, pemilik rumah makan yang juga berada di sekitar lokasi kejadian juga didatangkan untuk meluruskan kasus yang terlanjut viral.
Baca Juga:Parkir Liar Picu Konflik! Warga dan Juru Parkir di Bumiayu Yogyakarta Nyaris Baku Hantam
"Pertemuan dipimpin Bapak Golkari Made Yuliayanto, S.Sos., M.M selaku sekretaris Dinas Perhubungan dan dihadiri sejumlah orang yang terlibat di lokasi kejadian," tulis narasi dari unggahan yang dibagikan di akun tersebut.
Dari hasil pembahasan diketahui bahwa Pihak Dishub memberi teguran kepada jukir mengingat tidak danya izin legal mendirikan kantong parkir. Sehingga dianggap liar dan masuk dalam ranah pungutan liar (pungli).
Di sisi lain, Dishub memberik teguran kepada pemilik warung makan untuk segera menyiapkan lahan parkir untuk bisa memberikan tempat parkir kepada pelanggan.
"Agar tidak mengganggu pengguna jalan umum maupun warga sekitar," bunyi tulisan tersebut.
"Pihak Dishub, memberi teguran kepada tukang parkir untuk bersikap baik apabila diingatkan mengenai parkir dan tidak main hakim sendiri serta menjaga ketertiban umum," katanya lagi.
Sementara dari pihak jukir sendiri, mereka mengakui kesalahan dan sudah berjanji lebih santun dan tidak lagi sembarangan memarkirkan kendaraan pengunjung rumah makan.
- 1
- 2