SuaraJogja.id - Peristiwa keributan diduga melibatkan pelajar sekolah kembali terjadi di Kota Yogyakarta. Kejadian ini sempat dibagikan oleh sejumlah akun di media sosial.
Informasi keributan ini dibenarkan oleh Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma. Kejadian itu berlangsung pada Kamis (18/7/2024) siang tadi.
"Intinya tadi sekitar jam 1 siang itu awalnya informasinya anak-anak dari SMK 5 itu lagi pulang sekolah, nongkrong di salah satu warung di situ. Kemudian didatangi oleh sekitar 10an orang naik roda dua. Kemudian melempari batu dan botol sehingga dibalas oleh anak-anak yang nongkrong tadi," kata Aditya saat dihubungi, Kamis malam.
Disampaikan Aditya, peristiwa itu berlangsung di kawasan Timoho, tepatnya di perempatan Balai Kota Yogyakarta. Namun kerusuhan itu berlangsung cepat setelah dibubarkan oleh Satpol PP dan warga sekitar.
Baca Juga:Data Pemilih Pilkada 2024 Bermasalah, Bawaslu Yogyakarta Temukan Sejumlah Pelanggaran!
"Jadi informasinya itu kejadian itu antara 5-10 menitan," ucapnya.
Terkait identitas kelompok yang melakukan aksi pelemparan terlebih dulu, Aditya mengaku masih mengumpulkan informasi lebih lanjut. Pasalnya informasi sementara kelompok itu tidak menggunakan identitas anak sekolah.
"Anak-anak yang ngelempari itu tidak menggunakan identitas anak sekolah. Pakai jaket jumper, saya kira masih belum diketahui dari sekolah atau dari kelompok mana," ujarnya.
Beruntung tidak ada korban luka maupun jiwa atas peristiwa tersebut. Saat ini kepolisian tengah melakukan penyidikan terhadap aksi provokasi tersebut.
"Hasil pemeriksaan kami di sekitar situ tidak ada korban, sejauh ini tidak ada korban maupun yang melapor terluka atas kejadian itu," tuturnya.
Baca Juga:Sultan Dukung PGN Bangun Jaringan Gas di Yogyakarta, Tapi
"Jadi pas anggota kami ke sana sudah bubar sudah hilang. Sekarang sedang kita lidik, ada cctv sekitar lokasi untuk kita identifikasi orang yang atau anak-anak yang terlibat kejadian itu, masih kita dalami," sambungnya.
Ditambahkan Aditya, tidak ditemukan senjata tajam dalam peristiwa tersebut. Hanya ada batu dan pecahan botol saja yang digunakan.
"Sementara enggak ada [temuan sajam] hanya lemparan batu dan pecahan botol," tandasnya.