Menyikapi hal tersebut, TNI Angkatan Udara, dengan dukungan pemerintah, akan terus melaksanakan modernisasi alutsista. TNI AU juga harus fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Pemerintah sudah memberikan perhatian terhadap AU dengan melakukan pembaruan alutsista," tutur dia.
Dan sekarang sudah dirasakan oleh TNI AU di mana tahun lalu susah menerima 8 pesawat Carcal H225. kemudian untuk transport mendapatkan 5 superhercules C1 5J dan kemudian Boeing 737 yang tengah berproses. Pihaknya akan mendapatkan 2 dan pesawat Helli H225 yang akan konfigurasi VVIP di mana yang 8 itu konfigurasi VVIP.
Tahun depan TNI AU akan mendapatkan pesawat tempur rafale buatan Prancis dan akan datang bertahap awal 2026 mencapai keseluruhan 42 pesawat. Pihaknya juga sudah melaksanakan upgrade pesawat F16 di mana hingga akhir tahun ini akan lengkap semua pesawat.
Baca Juga:Awas! Bawaslu Sleman Perketat Pengawasan Netralitas ASN dan TNI/Polri di Medsos
"Sukoi 8 pesawat juga sedang diupgrade untuk menambah kekuatan tempur AU," ungkapnya.
Kemudian tahun depan akan ada pesawat tanpa awak CH 4 buatan Tiongkok dengan angka buatan Turki. Lalu alutsista lain adalah radar yang jumlahnya mencapai 25 buah yang akan menggantikan radar existing karena sekarang dianggap teknologinya sudah ketinggalan.
"Dan TNI AU juga bakal melokasikan radar baru di daerah yang tidak tercover radar. Ke depan tidak ada lagi area yang tidak tercover radar. Sehingga semua pesawat yang masuk ke Indonesia akan terpantau radar," ujar Tonny.
Kontributor : Julianto
Baca Juga:Bertahap, Menteri dan ASN Akan Tempati IKN Usai Agustus, Ini Alasannya