Proses Administrasi Tak Kunjung Usai, Proyek Tol Jogja-Solo di Sleman Terhambat Pembebasan Lahan

Humas Proyek Tol Jogja Solo Paket 2.2 PT Adhi Karya, Agung Murhandjanto mengungkap ada beberapa penyebab lahan di area proyek tersebut belum bisa dibebaskan.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 30 Juli 2024 | 20:27 WIB
Proses Administrasi Tak Kunjung Usai, Proyek Tol Jogja-Solo di Sleman Terhambat Pembebasan Lahan
Penggarapan proyek proyek Tol Jogja-Solo Seksi 2 Trihanggo-Junction Sleman. (Dokumentasi: PT. Adhi Karya).

SuaraJogja.id - Pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 2.2 Trihanggo-Junction Sleman terus berprogres. Namun, memang untuk saat ini proyek tersebut mengalami pelambatan akibat terhambat pembebasan lahan.

Humas Proyek Tol Jogja Solo Paket 2.2 PT Adhi Karya, Agung Murhandjanto mengungkap ada beberapa penyebab lahan di area proyek tersebut belum bisa dibebaskan. Termasuk dengan persoalan administrasi yang masih berproses.

"Problem dari pembebasan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan tol Jogja-Solo paket 2.2 tersebut untuk tanah hak milik warga yang belum bisa dibebaskan karena masih adanya masalah adminitrasi," kata Agung, dalam keterangannya, Selasa (30/7/2024).

Lahan yang masih berproses secara administrasi itu di antaranya sertifikat tanah diagunkan di bank. Sehingga untuk pembayarannya harus melalui mekanisme konsinyasi di PN Sleman.

Baca Juga:Tak Kapok Diperingatkan, 7 Kios Miras di Sleman Akhirnya Disegel

"Kemudian ada juga masalah waris yaitu salah satu ahli waris yang belum bisa diketemukan," ucapnya. 

Belum lagi ada persoalan terkait dengan sertifikat tanah yang belum ditemukan oleh pemilik lahan ketika akan dilakukan pembayaran. Sehingga terjadi gagal bayar dan akan diulangi lagi untuk pembayaran berikutnya dengan membawa sertifikat tanah asli.

Sedangkan untuk lahan Sultan Ground (SG) permasalah yang terjadi ada pada tegakan. Baik bangunan dan tanaman yang ada di atas tanah SG tersebut sampai saat ini belum ada pembayaran ganti ruginya.

"Sehingga harus menunggu sampai dilakukan pembayaran untuk tegakan (bangunan dan tanaman) yang ada di atas tanah SG tersebut," tuturnya.

Kemudian, kata Agung, untuk fasilitas umum terkena dampak yang belum direlokasi ada 4 buah makam, 1 bangunan sekolah dasar (SD), dan 2 bangunan tempat ibadah (masjid). Seluruh relokasi fasilitas unum itu masih dalam tahap proses administrasi. 

Baca Juga:Museum Terbuka Bakalan Diusulkan jadi Geopark Nasional, Hasil Verifikasi TVGN Keluar Desember 2024

"Untuk makam umum masih berproses di dinas pertanahan dan tata ruang Kabupaten Sleman untuk mendapatkan izin kesesuaian tata ruang untuk calon tanah pengganti makam umum tersebut," ungkapnya. 

Sedangkan untuk bangunan sekolah dasar (SD) proses admitrasi izin relokasi masih berproses di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. Sedangkan untuk bangunan tempat ibadah berupa masjid proses relokas izinnya masih berproses di Kantor Urusan Agama. 

"Secara umum progres pembangunan jalan tol Jogja-Solo paket 2.2 sampai saat ini tanggal 30 Juli 2024 sudah mencapi 30 persen," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini