Kisah Haru Orang Tua Gantikan Sang Putri yang Telah Tiada Kuliah di FEB UGM

Sebastian menceritakan Marchia yang lahir pada 2006 silam merupakan sosok yang cerdas dan berprestasi. Putrinya yang langganan juara kelas itu pun diterima masuk UGM

Galih Priatmojo
Kamis, 15 Agustus 2024 | 17:26 WIB
Kisah Haru Orang Tua Gantikan Sang Putri yang Telah Tiada Kuliah di FEB UGM
Suasana haru saat awal perkuliahan di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) pada Rabu (14/8/2024) kemarin. (Dokumentasi: FEB UGM).

Imelda sempat mengira Marchia hanya bercanda. Namun saat dibangunkan putrinya tak kunjung merespons. 

Tak berpikir lama, dia langsung memberikan pertolongan pertama dan segera membawa ke fasilitas kesehatan terdekat yang berjarak 15 Kilometer dari penginapan. 

"Waktu itu yang terdekat Puskesmas, itu pun kondisi sepi karena libur Idul Adha. Saat tiba di sana saya sudah merasa kalau Marchia sudah enggak ada dan ternyata benar," tuturnya. 

Meski berat Imelda mencoba untuk tegar dan menerima kenyataan itu. Dia merasa bersyukur masih bisa mendampingi putrinya hingga detik-detik akhir hidupnya.

Baca Juga:Polisi Kantongi Identitas Terduga Pelaku Pembawa Sajam, Tewasnya Mahasiswi UNISA Segera Terungkap?

Sebastian kembali menyambung cerita istrinya tentang figur Marchia. Dimata Sebastian, putrinya merupakan anak yang bersemangat dan bertekad kuat.

Hal itu ditunjukkan dengan kebiasaan Marchia yang selalu belajar hingga larut malam. Bahkan terkadang kurang memperhatikan pola makan sehingga mengidap asam lambung. 

"Jadikan pengalaman dari Marchia ini lebih bersyukur dan peduli. Harapannya ini bisa jadi bahan perenungan, kalian memanfaatkan waktu dengan baik dan jangan menyepelekan soal makan dan lakukan pola hidup sehat," pesannya.

FEB Sampaikan Bela Sungkawa

Dalam kesempatan terpisah, Wakil Dekan FEB UGM Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Bayu Sutikno, mewakili keluarga besar FEB UGM menyampaikan bela sungkawa atas berpulangnya Marchia Hutabarat. 

Baca Juga:Anak Muda Alami Krisis Sosial, Penggagas Gerakan Sekolah Menyenangkan: Mereka Jadi Korban Politik Praktis

Kehadiran orang tua Marchia di pekan pertama perkuliahan memunculkan rasa kehilangan yang begitu mendalam. Namun di sisi lain sekaligus menunjukkan komitmen dan semangat untuk memotivasi kolega mendiang Marchia untuk memanfaatkan kesempatan terbaik berkuliah di FEB UGM

"Almarhum yang diterima di UGM melalui jalur SNBP menunjukkan prestasi yang sangat tinggi dan semangat gigih dari Balige, Sumatera Utara untuk menuntut ilmu di Yogyakarta," ucap Bayu.

Berpulangnya Marchia akibat sakit menjadi pengingat khususnya bagi mahasiswa untuk selalu bersyukur telah diberikan kesempatan berkuliah UGM. Bayu bilang kepergian Marchia sekaligus mengingatkan mahasiswa untuk menjaga kesehatan dan menjaga komitmen dari orang tua. 

"Selamat jalan Marchia, semangat dan perjuanganmu selalu menginspirasi kami!" pungkas Bayu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak