Beny menambahkan, Pemkot dilibatkan dalam proses sterilisasi tersebut karena Bong Suwung berada di kawasan Kota Yogyakarta. Diharapkan kedepan ada win-win solution antara PT KAI dan warga Bong Suwung.
"Tapi tidak boleh ada kekerasan ya, namanya aspirasi kan semuanya harus didengarkan," imbuhnya.
PT KAI Pastikan Sterilisasi Bong Suwung Jalan Terus
Polemik sterilisasi warga Bong Suwung yang menempati area ruang milik jalan (rumija) dan ruang manfaat jalan (rumaja) milik PT KAI semakin memanas. Warga menolak penggusuran dilakukan dalam waktu dekat. Namun PT KAI memastikan sterilisasi kawasan tersebut tetap akan dilakukan secepatnya.
Baca Juga:Harga Fluktuatif, Pemda DIY Kesulitan Kendalikan Harga Cabai
Akibatnya warga terus melakukan aksi unjuk rasa penolakan penggusuran tersebut. Sebab mediasi yang dilakukan dengan PT KAI Daop 6 Yogyakarta juga dirasa belum membuahkan hasil sesuai yang mereka inginkan.
"Tadi pagi [kamis 12 september 2024], kita sudah ketemu warga bong suwung, mediasi di DPRD," ujar Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro saat dikonfirmasi, Kamis Siang.
Menurut Kris, meski ada penolakan dari warga Bong Suwung, sterilisasi kawasan tersebut tetap dilakukan. PT KAI akan melanjutkan program sterilisasi Stasiun Yogyakarta dengan menertibkan bangunan-bangunan yang masuk di emplasemen stasiun di Bong Suwung.
Apalagi PT KAI sudah melayangkan surat peringatan beberapa kali. Surat Peringatan (Sp)1 untuk mengosongkan bangunan sudah dilayangkan pada 5 September 2024 lalu. Selanjutnya Sp 2 dilakukan pada Kamis (12/9/2024) ini.
Sedangkan SP 3 akan dikirim pada 19 September 2024 nanti. Meski demikian, PT KAI masih membuka ruang komunikasi sebelum tanggal penerbitan sterilisasi stasiun.
Baca Juga:Awas Lapak Ilegal! Pemda DIY Ketatkan Aturan di Teras Malioboro 1
"Namun sterilisasi tetap kami lakukan, dan direncanakan tanggal 25 atau 26 September 2024 besok," imbuhnya.