Kendala dalam membangun sekolah ini pun kata Yazid adalah dinamika yang pasti ia temui bersama istrinya. Sejauh perjalanannya membangun sekolah ini juga mendapat apresiasi.
Karyanya yang diriset sejak 2004 dan terus berkembang hingga 2024 ini juga dilirik oleh Astra pada 2022 lalu. Bergerak dalam bidang pendidikan pernikahan, SCI menjadi salah satu penerima apresiasi SATU Indonesia Awards tingkat Provinsi 2022.
Tak hanya satu, beberapa penghargaan lain pun diterima oleh SCI sejauh mereka bergerak. Bahkan hadiahnya pun tak tanggung-tanggung, umroh menjadi salah satu hadiah yang ia terima termasuk uang pembinaan.
Mendapatkan salah satu validasi terhadap karyanya yang banyak membantu calon ibu dan ayah, Deri tak menampik ini menjadi semangatnya. Apalagi peserta termasuk para alumni kerap terlibat dan berkontribusi untuk SCI dan SCA.
Baca Juga:Gangguan Kesehatan Mental Hantui Ibu Hamil di DIY: Minim Dukungan Keluarga hingga Krisis Psikolog
"Ya menurut kami tidak ada alasan untuk berhenti dan harus terus bergerak. Kalau dulu personal dan 2016-2017 kami membuat yayasan, dan secara legal formal SCI sudah di bawah Yayasan Rumpun Nurani," kata Deri.
Dari SCI dan SCA yang ia kembangkan, Yazid dan Deri juga mendapat amanah untuk membangun pesantren bernama Pesantren Nuraini. Di mana santrinya diajarkan untuk dekat dengan teknologi dengan basis ilmu agama yang kuat.
Kembali ke SCI, Deri mengungkapkan bahwa SCI dan SCA memang dibuka untuk umum, dengan latar belakang keyakinan yang berbeda, peserta bisa ikut dalam praktik hingga materi yang diberikan.
"Kita pernah dapat peserta dari Nasrani dan Budha juga, dan memang tidak ada masalah. Kalau materi soal fiqih sebenarnya sudah dijelaskan sejak awal di pendaftaran dan mereka tidak keberatan," kata dia.
Beberapa materi di SCI tak melulu soal fiqih, namun ada muatan self development yang hampir seluruh calon ayah dan ibu perlu untuk melatihnya ketika sudah menjadi keluarga.
Baca Juga:Menanti Relokasi, Siswa SDN Nglarang Belajar Berdampingan dengan Debu Proyek Tol
"Misal seperti mengenal diri kita sendiri, membuat vision board. Jadi ada papan mimpi yang mereka buat untuk masa depannya," sebut Deri.