Dongkrak Kunjungan ke Museum, Begini Strategi Pemkot Yogyakarta

Menurut Andrini, pengembangan karakter masing-masing museum juga menjadi fokus utama untuk memberikan pengalaman berbeda bagi pengunjung.

Galih Priatmojo
Rabu, 04 Desember 2024 | 17:15 WIB
Dongkrak Kunjungan ke Museum, Begini Strategi Pemkot Yogyakarta
Sejumlah siswa SMP mengikuti Code Hunter “The Cryptic Adventure” di Museum Sandi Yogyakarta, Rabu (4/12/2024). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Rendahnya angka kunjungan ke museum masih jadi pekerjaan rumah (PR) di Yogyakarta. Karenanya Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan (disbud) terus berupaya meningkatkan daya tarik museum bagi masyarakat, terutama generasi muda. 

Salah satunya melalui program pengembangan museum berbasis karakter mulai dioptimalkan. Program ini mencakup berbagai aktivasi kreatif dan interaktif yang disesuaikan dengan karakter yang dimiliki masing-masing museum.

"Langkah ini bertujuan menjadikan museum tidak hanya sebagai tempat penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga pusat pembelajaran dan rekreasi," papar Kepala Bidang Sejarah Permuseuman Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Andrini Wiramawati disela Code Hunter di Museum Sandi, Rabu (4/12/2024).

Menurut Andrini, pengembangan karakter masing-masing museum juga menjadi fokus utama untuk memberikan pengalaman berbeda bagi pengunjung. Dengan demikian museum semakin relevan dan menarik bagi generasi muda.

Baca Juga:Hasto-Wawan Menangi Pilwakot Jogja 2024 usai Raih 87 Ribu Suara, Isu Sampah & Kemiskinan segera Diatasi

Langkah ini diharapkan dapat membangkitkan minat masyarakat untuk mengunjungi museum. Selain itu  memperkuat kesadaran budaya dan sejarah di Kota Yogyakarta.

Dicontohkan Andrini, Museum Sandi berinovasi menggabungkan edukasi dan permainan. Sehingga pengunjung memiliki pengalaman pemanfaatan sandi yang jarang diketahui.

Selain itu program seperti Wajib Kunjung Museum (WKM) juga diterapkan. Program ini dilaksanakan secara rutin dilakukan 4–5 kali setahun untuk melibatkan siswa SD, SMP, dan SMA. 

"Setiap sekolah diajak mengunjungi berbagai museum yang memiliki tema atau karakteristik berbeda," paparnya.

Sementara Kepala Museum Sandi BSSN, Budi Prabowo mengungkapkan Museum Sandi kembali memperkenalkan program publik museum Code Hunter “The Cryptic Adventure”. Ini merupakan permainan berburu kode rahasia yang menggunakan sistem permainan ular tangga. 

Baca Juga:Tiga Polisi Terluka Pasca Demo Mahasiswa Papua di Jogja, Kapolresta Kena Lemparan Batu

"Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman menarik bagi peserta, yang tidak hanya menguji 

kecerdasan dalam memecahkan teka-teki, tetapi juga mengajak mereka untuk menjelajahi kawasan heritage 

Kotabaru di Yogyakarta," jelasnya

Code Hunter “The Cryptic Adventure” bertujuan untuk menarik minat siswa dan remaja untuk berkunjung ke 

Museum Sandi. Selain itu mempromosikan pentingnya kegiatan fisik di kalangan generasi muda. 

Program ini juga menjadi sarana untuk memperkenalkan Museum Sandi kepada masyarakat luas. Dengan demikian bisa memberikan wawasan tentang sejarah berdirinya persandian Republik Indonesia dan budaya melalui jelajah kawasan Heritage Kotabaru yang kaya akan nilai sejarah.

"Peserta tidak hanya akan berkompetisi dalam permainan berburu kode, tetapi juga dapat menikmati keindahan dan kekayaan budaya kawasan tersebut, menjadikan pengalaman ini semakin berharga," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak