Maudy Koesnadi hingga Freya JKT48 Bintangi "1 Kakak 7 Ponakan", Film Keluarga yang Sarat Makna

Adaptasi sinetron ke film yang dilakukannya merupakan upaya dia menerjemahkan isu dan problematika keluarga pada era 1990an.

Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 08 Desember 2024 | 09:35 WIB
Maudy Koesnadi hingga Freya JKT48 Bintangi "1 Kakak 7 Ponakan",  Film Keluarga yang Sarat Makna
Para pemain dan produser film 1 Kakak 7 Ponakan menyampaikan paparannya dalam penutupan JAFF 2024 di Yogyakarta, Sabtu (7/12/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Putu]

SuaraJogja.id - Film berjudul "1 Kakak 7 Ponakan" menjadi penutup gelaran Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024, Sabtu (7/12/2024) kemarin. Film besutan Mandela Pictures dan Cerita Films yang disutradarai sekaligus ditulis Yandy Laurens ini mengangkat isu fenomena sandwich generation yang saat ini tengah diperbincangkan.

Dibintangi Maudy Koesnadi, Ringgo Agus Rahman, Chicco Kurniawan, Kiki Narendra, Freya JKT48, Fatih Unru, serta Ahmad Nadhif, film ini ternyata bukan cerita baru. Namun diadaptasi dari sinetron tahun 1996 karya Arswendo Atmowiloto.

"Betapa isu sandwich generation sudah Mas Arswendo sampaikan lebih dari 20 tahun lalu dan masih relevan hingga saat ini," ujar Yandy disela penutupan JAFF 2024 di Yogyakarta, Sabtu Sore.

Yandy mengaku, sengaja kembali memilih karya Arswendo untuk diangkat dalam film setelah Keluarga Cemara yang juga disutradarainya beberapa tahun lalu. Adaptasi sinetron ke film yang dilakukannya merupakan upaya dia menerjemahkan isu dan problematika keluarga pada era 1990an yang masih terjadi di zaman sekarang.

Baca Juga:Dukung Sineas Muda di JAFF ke-19, BSM Rental Gelar Speed-Dating Investasi Film Senilai Rp1 M

Banyak pesan yang disampaikan dalam sinetron dengan judul serupa yang diadaptasi ke film 1 Kakak 7 Ponakan. Betapa hubungan keluarga, diri sendiri, dan pandangan terhadap karier menjadi topik yang terus relevan untuk dibahas dan diperbincangkan sampai kapanpun.

"Meskipun zaman telah berganti dan tantangan berubah, nilai-nilai perhatiannya tetap sama. Ini adalah warisan dari Mas Arswendo untuk generasi kita sekarang [tentang keluarga]," tandasnya.

Sementara Chicco yang memerankan tokoh sentral, Mas Moko mengaku film yang mengangkat sandwich generation tersebut memunculkan perspektif hidup yang baru. Dia yang mewakili Gen Z pun akhirnya memahami dibalik fenomena sandwich generation, ada banyak hal yang melatarbelakanginya.

"Kalau ngomongin sandwich generation, aku juga merasa ada di generasi yang sering melupakan hal-hal kecil, tapi aku gak pernah sadar akan itu," tandasnya.

Puteri Arswendo, Caecilia Tiara mengungkapkan, dirinya merasa bangga karya ayahnya kembali diproduksi dan akan tayang di bioskop pada 23 Januari 2025 itu. Karya-karya Arswendo merupakan warisan yang diharapkan bisa terus dikelola banyak orang.

Baca Juga:Ernest Prakasa "Judi" Tayangkan Film Drakor Indonesia di JAFF 2024, Empat Hari Jelang Rilis

"Yang pasti ini adalah warisan dari bapak [Arswendo]. Dan kami bersama Mandala Pictures memang mengelola karya-karya Bapak semuanya. Kami berharap nanti akan ada lagi karya-karya Bapak yang lain yang diproduksi," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak