Bus Trans Jogja Tak Ramah Difabel, Kaum Disabilitas Protes ke DPRD DIY

Mereka berharap Pemda DIY lebih memperhatikan kesulitan yang dialami kaum difabel dalam mengakses fasilitas publik.

Galih Priatmojo
Selasa, 10 Desember 2024 | 19:37 WIB
Bus Trans Jogja Tak Ramah Difabel, Kaum Disabilitas Protes ke DPRD DIY
Kaum difabel menggelar mimbar bebas dalam rangka Hari HAM Sedunia di DPRD DIY, Selasa (10/12/2024). [kontributor/putu ayu palupi]

SuaraJogja.id - Beberapa hari terakhir ramai muncul video di sosial media (sosmed) yang memperlihatkan tangga Bus  Trans Jogja yang baru tidak ramah kaum difabel. Padahal transportasi publik ini sangat dibutuhkan mereka karena keterbatasan akses dan mobilitas.

"[Kaum difabel] yang menggunakan kursi roda tuh susah untuk naik turun dari trans jogja, juga ada beberapa ketika denah yang ada di trans Jogja itu tidak ada playernya sehingga teman-teman juga susah. Saat menggunakan kursi roda ketika masuk ke trans Jogja itu, ketinggiannya sangat tinggi sekali [sehingga menyusahkan untuk naik]," papar Project Officer Solider Inklusi Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Indonesia, Kuni Fatonah dalam mimbar bebas peringatan Hari HAM Sedunia di kantor DPRD DIY , Selasa (10/12/2024).

Tak hanya tangga yang curam, menurut Kuni, sejumlah hambatan juga seringkali dialami kaum difabel di Yogyakarta. Meski sudah disediakan bidang miring untuk kursi roda, tetapi bidang miringnya terlalu tajam.

Selain itu seringkali jarak bus berhenti di halte juga cukup jauh. Akibatnya kaum difabel kesulitan untuk memasuki bus.

Baca Juga:Pesta Lingkungan Santo Martinus 2024 di Sengkan, Gandeng Puluhan Disabilitas Tuli dan Netra untuk Tingkatkan Kepedulian

"Kemudian yang kami rasakan adalah ketika ketinggiannya antara halte bus dengan bus yang datang juga berbeda sehingga menyulitkan teman-teman," paparnya.

Karenanya SIGAB menyampaikan masalah tersebut kepada pengelola Trans Jogja. Mereka menyampaikan hambatan yang dialami dalam menggunakan transportasi umum tersebut.

Mereka berharap Pemda DIY lebih memperhatikan kesulitan yang dialami kaum difabel dalam mengakses fasilitas publik. 

"Beberapa hal ini sudah kami sampaikan untuk ke depan trans Jogja akan diubah untuk lebih baik lagi agar teman-teman difabel tidak menjadi kesulitan ketika naik trans Jogja," tandasnya.

Selain fasilitas, perlindungan hukum kaum difabel juga sangat dibutuhkan. Sebab kaum difabel, terutama perempuan difabel kerap mendapatkan pelecehan seksual.

Baca Juga:Tuntut Janji Prabowo Hapus Utang, Ratusan Pelaku UMKM Geruduk DPRD DIY

Persepsi tentang kaum difabel yang tidak memiliki kekuatan membuat orang abai pada mereka. Hak-hak kaum difabel pun akhirnya terpinggirkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak