Intensitas Gempa Vulkanik Dangkal di Gunung Merapi Meningkat Sepekan Terakhir, Masih Berpotensi Luncurkan Awan Panas

Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak tunjam rata-rata sebesar 0,3 cm per hari.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 15 Desember 2024 | 13:02 WIB
Intensitas Gempa Vulkanik Dangkal di Gunung Merapi Meningkat Sepekan Terakhir, Masih Berpotensi Luncurkan Awan Panas
Kondisi Gunung Merapi di Sleman, DIY, Jumat (16/8/2024). [Suarajogja.id/Hiskia Andika]

"Data pemantauan menunjukkan peningkatan gempa vulkanik dangkal dan deformasi Gunung Merapi, yang mengindikasikan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya," tandasnya.

Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu. 

Sedangkan gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu memasuki fase erupsi sejak tanggal 4 Januari 2021. Saat itu ditandai dengan munculnya kubah lava di tebing puncak sektor barat daya dan di tengah kawah.

Agus menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Lalu untuk Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Baca Juga:Awan Panas Merapi Meluncur 1 Km, Guguran Lava Capai 271 Kali Sepekan

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak