SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat luncuran awan panas dan ratusan guguran lava dalam sepekan terakhir.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas tersebut tercatat pada periode 15-21 November 2024.
"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 196 kali ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng) sejauh maksimal 2.000 meter. Suara guguran terdengar 2 kali dari Pos Kaliurang dan Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang," kata Agus, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/11/2024).
BPPTKG turut melakukan analisis morfologi dari stasiun kamera Deles5, Ngepos dan Babadan2. Morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan akibat adanya aktivitas pertumbuhan kubah dan guguran lava.
Baca Juga:Potensi Lahar Dingin dari Puncak Merapi Tinggi, Penambang dan Jip Wisata Diminta Waspada
Untuk morfologi kubah tengah tidak ada perubahan morfologi yang signifikan. Berdasarkan analisis morfologi dari kamera Babadan2, volume kubah barat daya mengalami pertumbuhan.
"Kubah barat daya terukur sebesar 3.177.100 meter kubik. Sedangkan untuk kubah tengah tetap, sebesar 2.361.800 meter kubik," ucapnya.
Sejumlah kegempaan masih tercatat dalam sepekan terakhir, didominasi gempa fase banyak yang mencapai 2.226 kali. Disusul gempa guguran banyak 1.116 kali, 16 kali gempa frekuensi rendah, dan 8 kali gempa tektonik.
"Kegempaan fase banyak dan guguran pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," tuturnya.
"Data pemantauan menunjukkan peningkatan gempa MP (fase banyak), yang mengindikasikan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya," tambahnya.
Baca Juga:Merapi Semburkan 206 Guguran Lava dalam Sepekan, Kubah Lava Terus Bertambah
Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
- 1
- 2