Gropyokan Massal hingga Fumigasi, Petani Sleman Berjibaku Lawan Hama Tikus

Pelaksanaan pengendalian dilakukan oleh petani secara bersama-sama berkelompok.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 05 Januari 2025 | 16:01 WIB
Gropyokan Massal hingga Fumigasi, Petani Sleman Berjibaku Lawan Hama Tikus
Ilustrasi tikus (Pexels/jamie hendry)

"Pada saat gorpyokan ada berbagai cara untuk menangkap/membunuh tikus seperti penggalian sarang atau pembongkaran sarang tikus yang ada di tanggul irigasi, jalan sawah ataupun lahan kosong, pemukulan, dan penjeratan," ucapnya.

Lalu dilakukan pula pengumpanan racun tikus dengan rodentisida akut atau anti koagulan yang dicampur gabah atau beras kemudian diletakkan pada lalulintas tikus. Teknik pengumpanan dilakukan pada fase vegetatif.

Kemudian upaya fumigasi atau dapat efektif membunuh tikus dewasa beserta anak-anaknya di dalam sarang. Agar tikus mati, tutuplah lubang tikus dengan lumpur setelah difumigasi dan sarang tidak perlu dibongkar.

"Upaya fumigasi selama masih dijumpai sarang tikus terutama pada stadium generatif padi," ujarnya.

Baca Juga:Belanja Wisatawan yang Berkunjung ke Sleman Berkisar Rp1,778 Juta, Paling Tinggi dari Australia

Terakhir upaya yang tak kalah penting dengan memanfaatkan musuh alami. Cara termudah ini adalah dengan tidak mengganggu atau membunuh musuh alami tikus sawah, khususnya pemangsa, seperti burung hantu, burung elang, kucing, anjing, ular tikus, dan lain-lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak