DIY Telat Ikut Program Makan Bergizi Gratis Prabowo, Ada Apa?

"Evaluasi pelaksanaan program akan dilakukan untuk menilai sejauh mana program ini berjalan".

Muhammad Ilham Baktora
Senin, 06 Januari 2025 | 16:07 WIB
DIY Telat Ikut Program Makan Bergizi Gratis Prabowo, Ada Apa?
Sejumlah siswa SD di Kota Jogja mengikuti uji coba Makan Bergizi Gratis (MBG) beberapa waktu lalu. [Kontributor Suarajogja.id/Putu]

SuaraJogja.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai diberlakukan secara nasional pada Senin (6/1/2025). Saat ini ada 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang melaksanakan program ini.

Di DIY, tiga SPPG dipilih untuk melaksanakan program pemerintahan Prabowo Subianto tersebut seperti Wonosari, Banguntapan dan Kalasan. Namun hingga saat ini, Pemda DIY nampaknya belum ikut kick off program tersebut meski sejumlah sekolah sudah ikut uji coba MBG beberapa waktu lalu.

Kepala Bappeda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin Siang menyatakan, Pemda baru dalam tahap persiapan anggaran sebesar Rp42 miliar atau 2,5 persen.

"Kami belum [melaksanakan MBG]. Kami masih dalam tahap persiapan anggaran, yang sudah tertuang dalam APBD 2025. Namun, secara teknis, implementasinya di lapangan belum jelas, termasuk sasaran dan titik-titik pelaksanaan. Kami juga belum mendapatkan informasi pasti mengenai jumlah penerima yang tidak ditangani oleh pusat," katanya.

Baca Juga:Merapi Muntahkan 78 Guguran Lava, Status Masih Siaga

Made menyatakan, Pemda DIY mengalokasikan anggaran sebesar Rp42 Miliar ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (disdikpora) DIY. Namun, secara teknis, juklak dan juknis dari pusat untuk pelaksanaan MPG di daerah masih belum ada dan masih ditangani langsung oleh pusat, dalam hal ini oleh Badan Gizi Nasional.

Meski belum ikut memulai, menurut Made, pada prinsipnya Pemda DIY maupun kabupaten/kota sudah menyiapkan anggaran. Namun karena program tersebut dirancang di akhir proses penyusunan RAPBD 2025, maka kesiapan masing-masing daerah bisa berbeda.

Pemda masih menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah pusat dalam pelaksanaan program MBG. Apalagi program tersebut masih dalam tahap awal sehingga belum semua sasaran menerima.

"Evaluasi pelaksanaan program akan dilakukan untuk menilai sejauh mana program ini berjalan," ujarnya.

Walaupun belum dimulai, Pemda DIY memastikan bisa mencukupi kebutuhan bahan pangan program MBG. Dengan estimasi kebutuhan beras untuk program MBG di DIY mencapai 10,6 ribu ton per tahun dan total produksi padi di DIY sebesar 546 ribu ton pada 2023, maka kebutuhan tersebut akan sangat tercukupi.

Baca Juga:Dorong Upaya Peningkatan Gizi, Pemkot Yogyakarta Imbau Siswa Sekolah Bawa Bekal Sehat dari Rumah

Hanya saja untuk sayur-mayur, Pemda masih mengalami kesulitan untuk menyiapkan bahan pangan tersebut. Sebab selama ini DIY masih tergantung pasokan dari wilayah sekitar, seperti Jawa Tengah.

"Hal ini disebabkan oleh keterbatasan lahan dan kesesuaian cuaca di DIY [sehingga tidak bisa menanam sayuran]. Namun, untuk buah-buahan dan beras ketersediaannya cukup mencukupi," jelasnya.

Made menyebutkanm meski harus mengalokasikan anggaran sebesar Rp42 miliar, Pemda tidak menggeser anggaran dari program lain. Bahkan program tersebut juga tidak menghilangkan atau merefokusing program yang sudah ada, karena konsistensi perencanaan harus dijaga.

"Dana ini difasilitasi melalui insentif fiskal dan sumber dana lain yang sudah ada," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini