Dari Aspal ke Sawah: Kisah Anak Punk Asal Tangerang Belajar Bertani hingga ke Gunungkidul

Coco yang akrab dengan gaya hidup punk dan motor Vespa, menceritakan bagaimana kecintaannya pada dunia pertanian bermula sejak tahun 2019.

Galih Priatmojo
Minggu, 02 Februari 2025 | 19:25 WIB
Dari Aspal ke Sawah: Kisah Anak Punk Asal Tangerang Belajar Bertani hingga ke Gunungkidul
Kisah Coco (tengah), anak punk asal Tangerang belajar bertani hingga ke Gunungkidul. [Kontributor/Julianto]

SuaraJogja.id - Minggu (26/1/2025), Coco (39), seorang petani sekaligus anggota komunitas punk asal Cikupa, Tangerang tiba di Gunungkidul dengan menumpang bus. 

Namun, tujuan Coco bukanlah untuk menikmati pesona pantai atau wisata alam yang terkenal di daerah ini. Ia datang dengan misi khusus ngangsu kawruh atau menimba ilmu tentang pertanian.  

Kisah Coco dan perjalanannya ke Gunungkidul menjadi bukti bahwa pertanian kini tidak lagi dipandang sebelah mata. Dari aspal jalanan Tangerang hingga sawah-sawah Gunungkidul, semangat bertani bisa tumbuh di hati siapa saja, bahkan di kalangan yang tak terduga seperti komunitas punk. 

Coco yang akrab dengan gaya hidup punk dan motor Vespa, menceritakan bagaimana kecintaannya pada dunia pertanian bermula sejak tahun 2019. Sebenarnya, awal yang membuatnya tertarik pertanian justru bukanlah tanaman pangan, tetapi bonsai. 

Baca Juga:Rumah Kosong Jadi Tempat Persembunyian, Pemuda Ini Malah Ancam Pemiliknya Pakai Sabit

“Awalnya, saya tertarik sama bonsai, terutama jenis waru dan anting putri. Tapi lama-lama penasaran juga sama tanaman lain, kayak padi, sayuran, cabai, pare, sampai bawang merah,” ungkap Coco dengan antusias.

Bagi Coco, bertani bukan sekadar kegiatan menanam dan memanen. Ada kepuasan tersendiri saat melihat tanaman tumbuh subur di bawah perawatannya. Dia mengaku sangat bahagia ketika melihat tanaman itu tumbuh subur. 

“Simpel aja, Seneng lihat pertumbuhannya, ada kepuasan tersendiri. Kayak merawat anak gitu, ujarnya sambil terkekeh.

Selama seminggu di Gunungkidul, Coco tidak hanya fokus belajar pertanian. Ia juga berencana mengeksplorasi situs-situs bersejarah dan mengunjungi sanggar-sanggar seni untuk memahami lebih dalam tentang kearifan lokal serta upaya pelestarian budaya di wilayah tersebut.  

Patrisna, atau yang akrab disapa Mas Sibagz, dari komunitas Petani Punk Gunungkidul, menyambut kedatangan Coco dengan tangan terbuka. Dia sangat kagum dengan semangat Coco yang jauh-jauh datang dari Tangerang hanya untuk belajar. 

Baca Juga:Imbas Tragedi Drini, Satpol PP DIY Minta Kabupaten Tambah Petugas Jaga saat Libur Panjang

"Di sini, dia berdiskusi soal pertanian di Kalangan, Karangmojo, dan juga belajar pelestarian budaya di Sanggar Lumbung Kaweruh milik Mas Ribut di Petir, Rongkop,” jelasnya.  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini