Museum Muhammadiyah Kesulitan Kumpulkan Koleksi Sejarah, Kemenbud Janji Bantu Lengkapi Artefak

Bukan omong kosong, Fadli Zon mengaku sudah memberikan beberapa dokumen asli milik Presiden Soekarno di Museum Muhammadiyah.

Galih Priatmojo
Senin, 03 Februari 2025 | 19:04 WIB
Museum Muhammadiyah Kesulitan Kumpulkan Koleksi Sejarah, Kemenbud Janji Bantu Lengkapi Artefak
Menbud RI, Fadli Zon dan Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir melihat koleksi Museum Muhammadiyah di Yogyakarta, Senin (03/2/2025). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

"Saat ini, minat masyarakat terhadap museum, perpustakaan, dan toko buku masih kalah dibandingkan dengan pusat rekreasi dan mal. Kita tentu menghargai orang-orang yang ingin berekreasi, tetapi jika ingin menjadi bangsa yang maju, kita harus mulai lebih sering mengunjungi museum, perpustakaan, dan toko buku sebagai bentuk kesadaran akan ilmu, sejarah, dan budaya bangsa," tandasnya.

Melalui museum dan kesadaran budaya, Muhammadiyah ingin membangun Indonesia yang berakar pada nilai-nilai agama, Pancasila, dan kebudayaan luhur bangsa. Semua ini harus dikapitalisasi menjadi sistem pengetahuan.

Oleh karena itu, museum, perpustakaan, dan buku harus menjadi sarana utama dalam membangun peradaban bangsa. Dengan komitmen Kemenbud, Indonesia bisa menjadi bangsa yang lebih cerdas, sadar sejarah, dan berorientasi pada kemajuan.

"Kita masih tertinggal dalam aspek ini dibandingkan bangsa lain. Misalnya, hanya satu dari seribu orang Indonesia yang memiliki minat baca tinggi. Tidak ada bangsa yang bisa maju tanpa pendidikan dan pengetahuan," imbuhnya.

Baca Juga:Muhammadiyah Minta Elite dan Warga Tinggalkan Jejak Negatif di 2024, Termasuk Korupsi

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak