Kerja sama antara pelatih dan groom harus benar-benar kompak agar bisa menghasilkan kuda yang berprestasi.
Tanpa kekompakan tersebut, sulit bagi seekor kuda untuk mencapai performa terbaik. Karenanya apresiasi diberikan agar para pelatih dan groomer semakin semangat, sehingga kualitas pacuan kuda di Indonesia semakin baik dari hari ke hari.
"Kami ingin membangun kebanggaan nasional lewat olahraga berkuda. Itu artinya, bukan hanya kuda dan joki yang harus disiapkan, tapi juga pelatih, joki, groomer, hingga sistem pendukung seperti perlindungan sosial dan medis," ungkapnya.
Sementara Kevin Jonathan, VP Marketing & Operation SARGA CO mengungkapkan, IHR kali ini diikuti sebanyak 131 kuda pacu dari 13 provinsi.
Baca Juga:Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban di Sleman Lesu? Wabup Ungkap Penyebabnya
Mereka bertanding di 18 kelas, mulai dari kelompok umur hingga kelas Thoroughbred.
Memperebutkan total hadiah lebih dari Rp400 juta, 131 kuda pacu dibawa dari berbagai propinsi. Sebut saja Aceh, Sumatera Barat, Jakarta, Jawa Timur, Bali, hingga Kalimantan dan Sulawesi.
"Kami berharap ajang ini dapat melahirkan talenta-talenta baru, bukan hanya dari kalangan joki dan kuda, tapi juga dari tim pelatih dan perawat," jelasnya.
IHR Cup 2025 tak hanya menegaskan jangkauan nasional olahraga berkuda. Namun juga menggambarkan pentingnya membangun sistem perlindungan yang adil dan berkelanjutan untuk seluruh pelaku di dalamnya melalui apresiasi yang diberikan.
"Jadi, kita memberikan apresiasi kepada para trainer dan para groomer dalam acara pacuan kuda ini," imbuhnya.
Baca Juga:Karantina Yogyakarta Gagalkan Penyelundupan Satwa Langka di Bandara YIA, Begini Kronologinya
Kontributor : Putu Ayu Palupi