KKN UGM Berduka, Kronologi Lengkap 2 Mahasiswa Meninggal di Maluku saat Perahu Terbalik

Mahasiswa sedang menjalankan program lingkungan berkelanjutan sehingga membutuhkan sampel pasir untuk menyelesaikan program tersebut.

Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 02 Juli 2025 | 13:41 WIB
KKN UGM Berduka, Kronologi Lengkap 2 Mahasiswa Meninggal di Maluku saat Perahu Terbalik
Sekretaris Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) UGM, Djarot Heru Santoso. [Hiskia/Suarajogja]

Ketika perjalanan sekitar 300 meter menjelang bibir pantai, badai datang disertai ombak setinggi 2,5 meter dan membuat kapal terbalik.

"Ketika kapal terbalik, 12 orang ini berusaha berenang mencapai bibir pantai yang 300 meter itu. Hanya kebetulan karena mungkin ada yang panik, ada 2 mahasiswa kita yang agak ketinggalan," tuturnya.

Dua Mahasiswa Meninggal Dunia

Tujuh orang mahasiswa KKN itu yakni Afifudin Baliya, Bagus Adi Prayogo, Daeren Sakti Hermanu, Muhammad Arva Sagraha, Pratista Halimawan, Septian Eka Rahmadi dan Ridwan Rahardian Wijaya

Baca Juga:Dua Mahasiswa KKN UGM Meninggal Dunia usai Laka Perahu di Maluku, Jenazah Segera Dipulangkan

Lima orang dari tujuh mahasiswa itu berhasil diselamatkan dan segera dibawa ke rumah sakit oleh warga setempat.

Namun nahas Septian Eka Rahmadi yang merupakan mahasiswa Program Sarjana Program Studi Teknologi Informasi, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM harus menghembuskan napas terakhir.

"Septian sempat mencapai pantai namun akhirnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit," ucap Djarot.

Kemudian, Bagus Adi Prayogo, mahasiswa Program Sarjana Fakultas Kehutanan UGM, asal Bojonegoro sempat dinyatakan hilang beberapa saat setelah insiden.

Sebelum akhirnya juga ditemukan oleh warga dalam kondisi meninggal dunia pada pukul 22.15 WIT.

Baca Juga:Mahasiswa KKN UGM yang Sempat Hilang saat Laka Perahu di Maluku Ditemukan Meninggal Dunia

Dua Jenazah Langsung Diberangkatkan ke Rumah Duka

Jenazah kedua korban telah diberangkatkan dari Langgur menuju Surabaya dengan rute Langgur–Ambon–Makassar–Surabaya.

Disampaikan Djarot, dari Surabaya, jenazah Septian akan dibawa ke kampung halamannya di Sumbawa dan Bagus ke Bojonegoro.

"Tim kami saat ini juga sudah bergerak. Tim kami sudah siap di Surabaya. Tim kami juga sudah kami kirim ke Lombok, karena nanti perjalanan Sumbawa itu kemungkinan Lombok-Sumbawa itu perjalanan darat," ungkap Djarot.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak