Gertak Balik! Sahabat Jokowi Geram Dituduh Settingan, Ungkap Sudah Diperiksa Polisi

Rekan seangkatan Jokowi di UGM membantah isu ijazah palsu. Puluhan alumni siap jadi saksi di pengadilan, usai diperiksa polisi, dan menolak disebut 'teman settingan'.

Budi Arista Romadhoni | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 26 Juli 2025 | 15:57 WIB
Gertak Balik! Sahabat Jokowi Geram Dituduh Settingan, Ungkap Sudah Diperiksa Polisi
Mustoha Iskandar, teman seangkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM. [Suara.com/Hiskia]

SuaraJogja.id - Polemik liar terkait keaslian ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali memanas.

Tak tinggal diam, puluhan rekan seangkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM kini turun gunung, memberikan pembelaan sekaligus gertakan serius kepada pihak-pihak yang terus menyebar tudingan.

Bukan sekadar klaim lisan, mereka mengungkap fakta mengejutkan bahwa puluhan alumni telah menjalani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh pihak kepolisian terkait kasus ini. Mereka menegaskan kesiapannya untuk menjadi saksi hidup di pengadilan demi membuktikan kebenaran.

Salah satu rekan seangkatan Jokowi, Mustoha Iskandar, menjadi garda terdepan yang menyuarakan kesaksian para alumni.

Baca Juga:Perubahan Warna Kulit Jokowi Timbulkan Pertanyaan selepas dari Vatikan, Apakah Benar karena Alergi?

Dengan nada santai namun sarat akan keseriusan, ia membenarkan bahwa proses hukum terkait tudingan ijazah palsu ini sudah berjalan dan melibatkan mereka secara langsung.

"Oh, kita [teman seangkatan Jokowi] sudah banyak, udah puluhan di BAP," ujar Mustoha Sabtu (26/7/2025).

Mustoha sendiri mengaku telah dipanggil dan memberikan keterangan sebagai saksi di Polda Metro Jaya.

Presiden ke-7 RI Joko Widodo saat reuni bersama di Fakultas Kehutanan UGM, Sabtu (26/7/2025).[Suara.com/Hiskia]
Presiden ke-7 RI Joko Widodo saat reuni bersama di Fakultas Kehutanan UGM, Sabtu (26/7/2025).[Suara.com/Hiskia]

Menurutnya, ini adalah bukti bahwa ia dan teman-temannya tidak main-main dalam membela Jokowi, yang mereka kenal betul sejak masa kuliah di kampus biru Yogyakarta.

Ia memastikan bahwa para alumni yang mengenal langsung sosok Jokowi siap jika kesaksian mereka dibutuhkan di meja hijau. Baginya, pemanggilan saksi di pengadilan adalah konsekuensi logis setelah seseorang menjalani BAP di kepolisian.

Baca Juga:Sinyal Kuat Jokowi ke PSI: Karpet Merah Menanti, Tapi Bukan Jaminan Menang

"Sudah pasti sidang lah, kalau sudah di BAP. Kalau memang diperlukan, dipanggil lah," ucapnya.

Lebih lanjut, Mustoha menekankan bobot dari kesaksian yang akan mereka berikan. Ia mengingatkan bahwa dalam sistem hukum di Indonesia, keterangan saksi memiliki kekuatan pembuktian yang sangat fundamental dan tidak bisa dianggap remeh.

"Kita siap, nih, semua jadi saksi. Gimana, saksi itu, keterangan saksi itu adalah alat bukti nomor satu, loh," tandasnya.

Mustoha juga merespons keras tudingan miring yang menyebut bahwa kesaksian para sahabat Jokowi ini hanyalah 'settingan' atau rekayasa untuk melindungi sang presiden.

Dengan emosi yang meninggi, ia menyebut narasi tersebut tidak masuk akal dan dilontarkan oleh orang yang tidak waras.

"Masa kita mau berbohong? Sebagai teman-teman settingan, gila itu orang gak waras orang yang ngomong kayak gitu, tuh. Masa teman-teman settingan hanya demi seorang Jokowi, teman-temannya semua disetting. Emang orang sinting apa," tegasnya.

Pada intinya, Mustoha dan puluhan rekannya menjamin bahwa ijazah S1 Fakultas Kehutanan UGM milik Jokowi adalah asli dan dapat dipertanggungjawabkan. Keberadaan mereka sebagai saksi hidup, menurutnya, adalah bukti yang tak terbantahkan.

"Pasti, asli [ijazah Jokowi]. Gimana enggak pasti, wong teman-temannya masih banyak saksi hidup. Silakan Anda tanya satu per satu," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak