"Korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, oligarki politik dan ekonomi, pengurasan sumberdaya alam, pemberian konsesi kepada pihak asing yang merugikan kepentingan negara sendiri Semua itu menjadi bentuk ironi pahit kemerdekaan," tandasnya.
Haedar pun kembali mengingatkan para elite agar tidak menjadikan amanah rakyat sebagai ruang untuk memperkaya diri. Mandat konstitusi mestinya dimaknai sebagai titipan alih-alih hak milik pribadi atau kelompok.
Bangsa Indonesia pun diharapkan kembali ke cita-cita luhur para pendiri negara. Sebab kemerdekaan bukan hanya simbol dalam teks proklamasi atau upacara seremonial, melainkan harus terwujud dalam kehidupan rakyat sehari-hari.
"Bagi seluruh elite yang memiliki akses kekuasaan politik, tunaikan mandat konstitusi dengan penuh bakti demi ibu pertiwi. Jauhi sikap angkuh dengan kekuasaan politik di tangan. Mandat rakyat itu hanyalah titipan, bukan kekuasaan untuk dimiliki," imbuhnya.
Baca Juga:Bendera One Piece Berkibar: Rektor UMY Ingatkan Pemerintah Soal Ini
Kontributor : Putu Ayu Palupi