Bamsoet Blak-blakan Soal Penyalahgunaan Sirene & Strobo: "Bukan untuk Gaya-gayaan"

Bambang Soesatyo menerangkan penyalahgunaan lampu strobo dan sirene kerap menimbulkan keresahan masyarakat.

Muhammad Ilham Baktora
Senin, 22 September 2025 | 15:16 WIB
Bamsoet Blak-blakan Soal Penyalahgunaan Sirene & Strobo: "Bukan untuk Gaya-gayaan"
Ketum IMI, Moreno Soeprapto (kanan) dan Bambang Soesatyo memberikan tanggapan terkait larangan penggunaan sirene dan strobo disela Munas ke-X di Yogyakarta, Sabtu (20/9/2025). [Kontributor/Putu]
Baca 10 detik
  • Bambang Soesatyo mengingatkan sudah ada regulasi dalam menggunakan lampu strobo
  • Ikatan Motor Indonesia (IMI) siap untuk menjembatani aturan tersebut bersama komunitas motor lain
  • Kesenjangan informasi di tingkat komunitas terus terjadi, sehingga sosialisasi perlu dilakukan lebih intensif

Sebagai anggota IMI yang kerap menggunakan kendaraan besar, mereka ingin masyarakat melihat IMI bukan hanya mengurusi balap atau sirkuit, tetapi juga ikut menjaga ketertiban di jalan raya.

Dengan langkah ini, IMI berharap aturan larangan penggunaan strobo dan sirene bisa dipahami secara luas.

Dengan demikian tidak lagi terjadi kesalahpahaman maupun pelanggaran yang dapat menimbulkan masalah di jalan.

"Kami mengimbau anggota IMI dan komunitas otomotif agar mematuhi aturan. Jangan sampai ada yang memanfaatkan fasilitas itu untuk kepentingan pribadi, karena justru merugikan citra komunitas otomotif sendiri," tandasnya.

Baca Juga:Tegaskan Tak Bela Ferdy Sambo, Bambang Soesatyo Soroti Langkah Kapolri Tangani Kasus Brigadir J

Bamsoet menambahkan, tak hanya menegakkan aturan, IMI di bawah kepemimpinan Moreno memiliki tantangan yang cukup besar dalam pengembangan dunia otomotif di Indonesia.

Saat ini masih ada sejumlah PR bagi IMI seperti keinginan untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Formula 1 dan mengadakan even Airshow Internasional.

"Sekarang tinggal Formula 1 yang kami harapkan dapat segera hadir di Indonesia," ungkapnya.

Bamsoet menambahkan, IMI juga meminta pemerintah lebih adil pada olahraga otomotif di Indonesia.

Banyak atlet otomotif yang kesulitan mendapatkan peralatan yang canggih karena tingginya bea cukai yang diterapkan pemerintah.

Baca Juga:Kemenkes Mulai Vaksinasi Keempat bagi Nakes, Bambang Soesatyo Beri Dukungan

Akibatnya banyak atlet yang menggunakan kendaraan tua saat mengikuti event.

Padahal cabang olahraga lain tidak dikenakan impor peralatan olahraga.

"Kita hanya menuntut persamaan, cabang-cabang olahraga lainnya bisa dikenakan tarif impor 0 persen untuk peralatan olahraga, kami juga berharap itu," ungkapnya.

Terkait peralihan kepemimpinan IMI, Moreno terpilih secara aklamasi dalam Munas yang dihadiri 37 perwakilan IMI propinsi se-Indonesia dan 10 asosiasi.

Moreno terpilih secara aklamasi setelah tidak ada calon lain yang mendaftar hingga penutupan pendaftaran pada 4 September 2025 lalu.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini