- Ramai mobil Sri Sultan HB X saat ke Gunungkidul disalip para pejabat dengan kawalan patwal
- Raja Keraton Yogyakarta itu tak mempersoalkan kejadian viral itu
- Bahkan Sri Sultan kerap menyetir mobilnya sendiri tanpa pengawalan
SuaraJogja.id - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X angkat bicara terkait viralnya video mobilnya yang disalip rombongan kendaraan dengan patwal salah satu pejabat di lampu merah kawasan Karangmojo, Gunungkidul, Rabu (8/10/2025).
Dalam video yang beredar di sosial media itu, Sultan tengah antre di Alat Pemberi Isyarat Lampu Lalu Lintas (APILL) dengan mobil Lexus LM 550H dengan plat nomor AB 10 HBX bersama pengendara lainnya.
Sedangkan rombongan mobil pejabat tetap menerobos meski APILL masih memberi isyarat merah.
"Ya memang saya biasa enggak ada pengawalan kok, kalau enggak acara resmi," ujar Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (13/10/2025).
Menurut Raja Keraton Yogyakarta tersebut, dirinya memang terbiasa mengendarai mobilnya sendiri tanpa sopir.
Apalagi bila Sultan mengendarai mobil pribadinya bernomor polisi AB 10 HBX.
Sementara bila menggunakan mobil dinas bernomor polisi AB 1, biasanya Sultan ditemani sopirnya.
Namun apapun mobilnya, Sultan memang jarang menggunakan pengawalan.
Karenanya Sultan pun tidak pernah mempersoalkan bila tidak ada pengawalan saat bertugas.
Baca Juga:Lampu Merah Bebas Pengamen? Jogja Siapkan Jurus Jitu 'Zero Gepeng'
"Wong saya bisa nyupiri sendiri juga kok, kecuali kalau acara resmi. Ya kalau mobil pribadi kan AB 1 [ ada sopir] untuk acara resmi. Kenapa dipersoalkan, biasa aja," ungkapnya.
Sebelumnya Koordinator Substansi Bagian Humas Biro Umum, dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji, membenarkan pengendara mobil AB 10 HBX dalam video yang viral adalah Sultan.
Menggunakan mobil pribadinya, Sultan melakukan kunjungan kerja di Gunungkidul bersama rombongan kementerian.
"Betul, kendaraan tersebut memang milik Sri Sultan HB X. Beliau menggunakan kendaraan pribadi saat mendampingi kunjungan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di Karangmojo, Gunungkidul," jelasnya.
Dia menambahkan Sultan memang jarang dikawal saat melakukan kunjungan kerja.
Hal ini disebut merupakan keinginan dari Sultan sendiri.