- DRW Skincare rayakan 10 tahun dengan meluncurkan layanan premium DRW Prime.
- Kajian "Menata Hati" bersama Ustadz Hilman Fauzi menjadi puncak acara yang inspiratif.
- Temukan tiga pelajaran mendalam untuk menyembuhkan luka batin dan menemukan ketenangan.
Ustaz Hilman Fauzi menekankan tiga prinsip penting dalam proses penyembuhan:
- Pulih tanpa menyalahkan: Berhenti mencari siapa yang salah, fokus pada penyembuhan diri sendiri.
- Melepas tanpa membenci: Ikhlaskan yang telah pergi, karena membenci hanya akan menguras energi positifmu.
- Mencintai diri sendiri tanpa melupakan Sang Pencipta: Self-love itu penting, tapi jangan lupa bahwa sumber ketenangan sejati hanyalah Allah.
3 Kisah Menggetarkan: Ketika Allah 'Membentukmu' Lewat Ujian
Dalam sesi kajian, Ustaz Hilman Fauzi membagikan beberapa kisah nyata yang begitu relevan dengan kehidupan kita. Ini bukan sekadar cerita, tapi cerminan dari pergulatan batin yang mungkin sedang kamu alami.
1. Laki-laki Juga Punya Hati.
Baca Juga:DRW Skincare Rayakan Satu Dekade dengan Hadirkan DRW Prime dan Komitmen Kebermanfaatan
Seorang suami menangis, menceritakan kesedihannya yang sering tak dipahami.
Ustaz Hilman mengingatkan, "Para suami, tugasmu menuntun, bukan menuntut."
Ini adalah pengingat bahwa komunikasi dan saling memahami adalah fondasi keluarga, bukan ego.
2. Surga untuk Wanita Hebat.
Seorang ibu tunggal berusia 51 tahun, penyintas KDRT, bertanya, "Bagaimana saya bisa ke surga tanpa suami untuk ditaati?"
Baca Juga:5 Rangkaian Skincare Murah untuk Remaja, dari Sabun Cuci Muka sampai Sunscreen
Jawaban Ustaz Hilman menenangkan: teladani Maryam binti Imran.
"Dengan menjaga kesucian, kesabaran dalam ujian, dan kekuatan, seorang wanita tetap bisa meraih surga," jelasnya.
Rezeki dan kebahagiaan datangnya dari Allah, bukan dari pasangan.
3. Dibentur untuk Dibentuk.
Ustaz Hilman berbagi kisah ibunya yang tetap sabar meski hidup penuh cobaan setelah ditinggal suami.
Pesan intinya? "Terkadang Allah membiarkan hatimu terluka agar bisa terbuka. Membiarkanmu terjatuh agar bisa tumbuh lebih kuat."