- Banjir di Sumatera Utara dan Aceh menyebabkan kerusakan parah, menghilangkan mata pencaharian orang tua mahasiswa perantau di Yogyakarta.
- Mahasiswa terdampak kesulitan biaya hidup dan kuliah, mengandalkan bantuan kampus seperti kupon makan gratis untuk bertahan.
- Pemda DIY memberikan bantuan biaya hidup Rp300 ribu selama enam bulan dan kampus menawarkan keringanan UKT bagi 1.296 mahasiswa.
Ia mengaku masih menunggu kepastian dari orang tua apakah ada kemungkinan dukungan biaya dalam waktu dekat. Meski saat ini pihak kampus telah menyampaikan adanya rencana keringanan biaya perkuliahan.
Namun informasi tersebut masih akan dibahas lebih lanjut dalam pertemuan lanjutan bersama pihak kampus. Harapannya sederhana, yakni adanya kemudahan agar ia dan mahasiswa terdampak lainnya tetap bisa melanjutkan pendidikan.
"Semoga ada keringanan biaya kuliah, kalau tidak saya tidak tahu lagi [bayar kuliah]," akunya.
Cerita serupa datang dari M Hafizar Azmi, mahasiswa UPNVY asal Aceh Tamiang. Daerah tempat tinggal keluarganya menjadi salah satu wilayah yang terdampak paling parah.
Baca Juga:Hadirkan Perumahan Mewah di Tengah Kota Yogyakarta, Nirwana Villas Malioboro Pastikan Legalitas Aman
"Khususnya daerah saya itu semuanya terdampak, terdampaknya sangat parah, sampai seatep banjirnya," ujarnya.
Meski tidak ada anggota keluarga yang hilang, rumah-rumah di wilayah tersebut belum bisa ditempati. Hingga kini, lumpur sisa banjir masih menyelimuti bangunan.
"Alhamdulillah keluarga saya selamat. Cuma rumah-rumahnya yang belum bisa ditempati," ujarnya.
Di Yogyakarta, Azmir bertahan dengan mengandalkan tabungan pribadi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Orang tua belum bisa memberikan dukungan finansial karena kondisi ekonomi keluarga yang belum pulih.
"Biaya hidup sehari-hari saya masih bisa, ada tabungan. Untung masih bisa makan tapi tidak tahu sampai kapan," ujarnya.
Baca Juga:Kocak! Study Tour ke Kantor Polisi, Murid TK Ini Malah Diajarin Bentrok
Seperti Bintang, Azmi mengaku beruntung menerima bantuan makan gratis dari kampus. Namun untuk kebutuhan lain seperti transportasi dan pakaian, ia masih harus mengandalkan dana pribadi.
"Tinggal ke kantinnya, tunjukin KTM, nanti dikasih makan gratis," katanya.
Di tengah kondisi tersebut, Azmi mengaku sebenarnya ingin pulang ke kampung halaman untuk membantu keluarga. Namun, keterbatasan ekonomi membuatnya memilih bertahan di Yogyakarta sambil berharap bantuan terus tersedia agar ia tetap bisa hidup dan melanjutkan kuliah di perantauan.
"Kalau sampai uang habis, terpaksa nanti cari kerja sambilan," paparnya.
Sementara Sekda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengungkapkan Pemda memberikan bantuan biaya hidup bagi sebanyak 1.296 mahasiswa dari 52 kampus yang terdampak bencana banjir Sumatera dan Aceh.
Upaya pemulihan bagi mahasiswa terdampak bencana banjir di sejumlah wilayah terus dilakukan secara bertahap dan terukur.