Pendapat serupa juga dilontarkan Remon. Menurutnya, dalam kehidupannya yang dulu sebelum erupsi Merapi 2010, tolong-menolong antarawarga terasa lebih guyup.
"Misal saya ada genting bocor, sekarang minta tolong orang ya harus punya duit buat 'unag terima kasih'. Kalau dulu itu enggak punya apa-apa pun, minta tolong benahin genting, sudah ada yang berangkat," kenang Remon.
"Sekarang nyuruh orang mesti mikir dua kali karena siapa tahu yang kita suruh ini pas enggak punya duit karena semua sekarang ini saling meraskan hal yang sama bahwa tinggal di huntap ini harus punya duit," imbuhnya.
Meski demikian, ia tak menyikapi kondisi ini sebagai egoisme. Ia menyadari bahwa masing-masing warga penghuni huntap sama-sama memiliki tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Baca Juga: Kenang Erupsi tahun 2010, Kill the DJ: Merapi Adalah Guru Semesta
Di samping itu, tak pernah terpikirkan baik oleh Remon maupun Yami untuk kembali menghuni rumahnya yang lama karena lokasinya yang tidak aman, dan tempat tinggal mereka saat ini lebih dekat dengan akses ke berbagai tujuan.
Berita Terkait
-
Kenang Erupsi tahun 2010, Kill the DJ: Merapi Adalah Guru Semesta
-
Komposisi Magma Gunung Merapi Masih Sama, tapi Berpotensi Lebih Eksplosif
-
Deformasi Citra Radar Tunjukkan Letusan Merapi 2010 Peristiwa Luar Biasa
-
Pemetaan Bencana Erupsi Gunung Api Dinilai Lebih Efektif dengan Citra Radar
-
Mirip Erupsi Tahun 2006, Data Pantauan Merapi Tunjukkan Pergerakan Magma
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Bantah Imbas Pilkada, Bupati Sleman Rombak Ratusan Pejabat: Saya Butuh Orang Kompeten
-
Komitmen DIY Genjot Industri Cetak, Jogja Printing Expo 2025 Digelar Ciptakan Persaingan Sehat
-
Hujan Badai Hantam Sleman, Pohon Tumbang Timpa Rumah dan Sekolah, Ini Lokasinya
-
Sri Sultan HB II Layak Jadi Pahlawan Nasional, Akademisi Jogja Ini Ungkap Alasannya
-
Punya 517 Posyandu di Jogja yang Sudah Layani Bayi serta Lansia, Target ILP Capai 83 Persen