SuaraJogja.id - Sebanyak 13 orang warga Maguwoharjo, Depok, Sleman dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19. Jumlah itu termasuk rendah jika dibandingkan dengan jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 yakni sebanyak 445 kasus.
Lurah Maguwoharjo, Imindi Kasmiyanto menyampaikan dari 445 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 tercatat sebanyak 398 orang telah dinyatakan sembuh. Sementara itu sisanya masih menjalani perawatan baik di fasilitas kesehatan yang ada atau hanya melakukan isolasi mandiri.
"Itu data sejak awal pandemi Covid-19 sekitar Maret lalu hingga sekarang. Masih terus kita update lagi," ujar Imindi, saat dikonfirmasi awak media, Minggu (14/2/2021).
Imindi menjelaskan Maguwoharjo memiliki total 20 padukuhan. Dari jumlah tersebut 8 padukuhan atau sekitar 40 persen masuk ke dalam kategori zona kuning.
Sementara 12 padukuhan sisanya atau 60 persen itu masuk dalam zona hijau atau tidak terdapat kasus Covid-19. Sementara itu tidak didapati padukuhan yang masuk ke dalam zona merah.
Kendati demikian pihaknya tidak ingin terlena dengan kondisi yang ada. Ia tetal meminta kepada seluruh Satgas Covid-19 di tingkat RT selama Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) Mikro untuk terus berperan aktif dalam melakukan pendataan dan pengawasan bagi siapa saja yang keluar dan masuk di wilayahnya.
"Selama PTKM mikro ini, Satgas Covid-19 di tingkat RT diminta terus melakukan pengawasan dan pendataan terhadap interaksi keluar masuknya warga setempat dari luar, baik antar keluarga maupun antar rumah. Jadi jika ada temuan kasus Covid-19, tracing bisa lebih cepat dilakukan,” terangnya.
Untuk lebih memaksimalkan pengawasan dan kinerja petugas yang ada, Imindi menyebut telah menyusun kembali segala sesuatu terkait dengan Posko Satgas Covid-19 hingga tingkat RT. Ditambah pula dengan memberikan alat penyemprotan desinfektan guna melakukan sterilisasi secara rutin.
“Edukasi terkait prokes juga terus dilakukan. Dari usaha tersebut, meski masih ada kasus Covid-19, namun memang sudah mulai bisa ditekan,” klaimnya.
Baca Juga: Heboh, Warga Maguwoharjo Tangkap Pria Pencuri Celana Dalam Wanita
Imindi mengimbau seluruh warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti yang dianjurkan Pemerintah selama ini. Hsl tersebut guna terus menekan penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat.
Ditambahkan Imindi, selain menerapkan protokol kesehatan mulai dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan menjaga jarak. Satu hal yang menjadi penting yakni mengurangi mobilitas.
“Saya berharap dengan langkah itu, kasus Covid-19 di Maguwoharjo semakin dapat diminimalisir hingga lepas dari Covid-19,” tandasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo, menuturkan Kabupaten Sleman kini masuk dalam kategori zona oranye. Hal ini diklaim sebagai dampak dari kebijakan PTKM yang telah berlangsung selama kurang lebih satu bulan.
Disampaikan Joko, tercatat pada akhir Januari lalu Sleman masih masuk ke dalam kategori zona merah. Pasalnya dari 17 Kapanewon yang ada 14 kapanewon di antaranya berstatus zona merah.
Namun kondisi tersebut berangsur berubah sejak awal pekan kedua bulan Februari. Sebab Kabupaten Sleman hanya meninggalkan 5 kapanewon saja yang masuk dalam zona merah yakni Prambanan, Kalasan, Moyudan, Pakem, dan Tempel sementara 12 kapanewon lainnya masuk zona oranye.
Berita Terkait
-
Kasus Covid-19 di DIY Tembus 21.254, Sri Sultan Curhat Begini
-
Kasus COVID-19 di DIY Masih Tinggi, Sri Sultan Larang Pembukaan Sekolah
-
Kasus COVID-19 di DIY Tembus 20 Ribu Lebih
-
Kasus Makin Tinggi, Penyintas COVID-19 di DIY Diminta Donor Plasma
-
Sepekan Terakhir, Kasus Kematian Pasien COVID-19 di DIY Tinggi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Bersama dengan Penerima Manfaat di Bandung, BRI Jalankan Program Menanam Grow & Green
-
Bidik Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara, Pemkot Jogja Dorong Tambahan Direct Flight
-
Usai Viral Sebut Jokowi Bukan Alumni, Layanan LISA AI UGM Tak Bisa Digunakan
-
Gudeg Legend di Jogja Sediakan Makanan Gratis, Sajikan Menu Nusantara untuk Perantau Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!