"Jadi mahasiswa asing ini dia orangnya seperti Don Juan-nya kampus, begitu," terangnya.
Saat Laksmi mengusulkan kepada pihak kampus untuk meneruskan kasus tersebut sampai ada keadilan bagi penyintas serta mengusulkan terduga pelaku tidak lulus kuliah, mayoritas tidak mendukung langkahnya.
"Jadi ya dia itu pokoknya dibuat supaya kuliahnya lancar-lancar, lulus cepat, terus pergi sajalah dari kampus. Sudah jangan di sini lama-lama," ungkapnya.
Efek kekerasan seksual terhadap penyintas tak bisa dianggap main-main, sambung Laksmi. Ada satu mahasiswi yang ia ajar, berbeda kasus, mengalami persoalan mental yang berujung pada turunnya prestasi belajar. Terlihat pula banyak perubahan krusial lain dalam dirinya. Hal itu terjadi usai ia mengalami kekerasan seksual yang dilakukan dosen pembimbing skripsinya.
"Saya mau menangis kalau mengingatnya. Dia mengalami kekerasan seksual dari orang yang menurutnya adalah bisa ia percaya di kampusnya," ucap Laksmi.
Kala itu Laksmi melihat sosok penyintas sebagai mahasiswi luar biasa, berpotensi menjadi bintang, sangat aktif, kritis dan karakter baik lainnya. Namun kemudian secara berangsur, ia menyadari ada banyak perubahan dan penurunan prestasi belajar mahasiswinya itu. Karakter anak itu berubah, demikian juga cara berpakaian.
"Tadinya saya tidak menyadarinya. Tapi lama-lama saya lihat, sepertinya ada sesuatu dengannya. Dari sana saya mulai mendampinginya," tuturnya.
Sebagai dosen, ia mengkritisi budaya patrialkal di kampus, termasuk kebiasaan kampus dalam memegang prinsip 'demi nama baik kampus'. Kondisi ini, membuat perjuangan mencari keadilan bagi penyintas kekerasan seksual membutuhkan perjalanan panjang. Baik itu penyintas yang mengalaminya di kampus, indekos, di mana saja.
Laksmi banyak berdiskusi dengan pihak-pihak lain yang sejalan dengannya, termasuk beberapa mahasiswa yang punya kepedulian yang sama atas isu ini. Ia mengapresiasi itu.
Baca Juga: Juru Parkir Nuthuk Rp350 Ribu Divonis Denda Rp2 Juta, Forpi Jogja: Semoga Berefek Jera
"Saya ini nobody. Hanya dosen yang peduli," ucapnya.
Laksmi tak mengaku lelah sama sekali berada di jalan ini. Walaupun ia sadar betul ia menemukan banyak suara sumbang tentang dirinya, menghadapi risiko buruk atas apa yang ia perjuangkan.
Menurutnya seorang dosen bukan saja seorang dosen, bukan hanya guru tetapi juga orang tua bagi mahasiswanya. Empati dan rasa kasih itu, membuatnya tak henti mendampingi mahasiswa yang mengalami kekerasan seksual.
Ia menambahkan, sudah saatnya kampus punya payung tersendiri yang mengakomodasi aduan dan penanganan kekerasan seksual secara khusus. Mereka juga harus mendeklarasikan diri bahwa 'mereka ada dan siap mendampingi'. Aturan yang ada dalam penanganan juga jelas dan berpihak pada korban.
"Karena one is too much (satu itu terlalu banyak). Satu [korban] pun harus dicegah. Kita harus punya sikap, bahwa kesadaran seperti ini penting di era yang katanya equity (berkeadilan)," tandasnya.
Sikap Kampus dalam Penanganan Kekerasan Seksual
Tag
Berita Terkait
-
Belajar dari Kasus MKA, UMY Tak Akan Tutupi Kekerasan Seksual di Kampus
-
Mahasiswa Jogja Korban Kekerasan Seksual di Indekos Buka Suara, Pelaku Klitih Ikutan Teman
-
Kilas Balik Penanganan Kekerasan Seksual di Indekos, Sudahkah Kampus Berpihak Pada Korban?
-
Setumpuk Laporan Kekerasan Seksual di Indekos: Tingkah Bapak Kos Buat Kami Trauma dan Ketakutan
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
Terkini
-
Bantul 'Perang' Lawan Sampah: Strategi Jitu DLH Dongkrak Kapasitas Pengolahan
-
Sleman Diterjang Angin Kencang: Pohon Tumbang, Rumah Rusak Parah di Empat Kapanewon
-
Polresta Sleman Sita 4.231 Botol Miras! Penjual Online Diburu, Ini Ancaman Hukumannya
-
Hujan Angin Kencang Guyur 3 Daerah di DIY, BPBD Laporkan Pohon Tumbang hingg Baliho Roboh
-
Klaim Gizi Siswa Sekolah Rakyat Sleman Terjamin, Guru juga Jaga Ketat Pergaulan Remaja di Asrama