Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Minggu, 13 Oktober 2024 | 12:36 WIB
Kawasan Tugu Jogja merupakan saksi bisu sejarah berdirinya Kota Yogyakarta. [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

Meski tak lagi jadi pusat pemerintahan, hingga kini sisa-sisa bangunan kuno masih bisa ditemui di kawasan Kotagede.

Buat kamu yang gemar dengan sejarah, tempat ini sangat pas dan nyaman untuk napak tilas kejayaan masa lampau.

Adapun lokasi yang bisa dikunjungi yakni Masjid Kotagede yang dibangun Sultan Agung pada 1644 masehi.

Kemudian ada Pasar Legi Kotagede. Pasar yang dibangun pada abad ke-16 tersebut disebut juga sebagai pasar tertua di Yogyakarta.

Baca Juga: Satpol PP Amankan 2 Manusia Silver Usai Viral Diduga Gores Mobil di Jogja

Lalu ada kompleks makam pendiri kerajaan yang lokasinya sekitar 100 meter ke arah Selatan dari Pasar legi Kotagede.

Di dalam kompleks ini terdapat sejumlah tokoh penting yang disemayamkan yakni Ki Gede Pemanahan, Sultan Hadiwijaya, Panembahan Senopati serta keluarganya.

2. Situs Warungboto

Sekitar 5 meter dari kawasan kota kuno Kotagede, jejak sejarah Kota Yogyakarta bisa juga dijumpai di situs Warungboto.

Dahulu, tempat wisata yang saat ini terletak di Jalan Veteran no. 77 tersebut merupakan pesanggrahan Rejowinangun yang sudah ada sejak abad ke-18.

Baca Juga: Profil Lengkap Heroe Poerwadi, dari Jurnalis hingga ke Perebutan Kursi Wali Kota Jogja

Situs ini merupakan pesanggrahan raja dan keluarga yang dibangun di masa Sultan Hamengku Buwono II sejak masih berstatus pangeran dengan nama Pangeran Rejakusuma.

Situs Warungboto di Yogyakarta. (Suara/Arendyaa)

Situs yang dahulu memiliki mata air yang tak pernah surut itu kini telah jadi salah satu destinasi wisata sejarah.

Situs ini dibuka mulai dari pukul 06.00 hingga 18.00 WIB. Tiket masuknya cuma Rp3 ribu saja.

3. Keraton Yogyakarta

Berdiri di atas lahan seluas 14 ribu meter persegi, bangunan yang menjadi tempat raja Yogyakarta bertahta ini merupakan bangunan paling mencolok di antara bangunan lain di kawasan kota Jogja.

Bangunan yang diapit dua alun-alun ini merupakan rancangan dari Sri Sultan Hamengku Buwono I. Modelnya terpengaruh dari Eropa yakni Portugis, Belanda serta dari Asia Timur yakni China.

Load More