SuaraJogja.id - Desa Selomartani menjadi lokasi kedua setelah Desa Bokoharjo yang disambangi Pemrov DIY dalam rangka sosialisasi proyek tol Jogja-Solo, Kamis (12/12/2019).
Dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, Krido Suprayitno membeberkan jika pembangunan tol Jogja-Solo akan berdampak pada 162 bidang tanah di Desa Selomartani.
Selain itu terdapat sebanyak 30 rumah utuh yang akan tergusur dengan adanya proyek strategis nasional itu.
"Jumlahnya sudah jelas, ada sekitar 162 bidang tanah yang terdampak tol. Sebanyak 30 rumah utuh akan dilewati jalan tol," kata Krido.
Baca Juga:Mendekati Natal dan Tahun Baru, Harga Telur di Sleman Merangkak Naik
Salah seorang warga Dusun Pondok, Desa Selomartani, Bohimin (64) mengungkapkan jika rumah tinggalnya menjadi salah satu yang terdampak pembangunan proyek tol Jogja-Solo.
"Saya masih bingung akan pindah kemana. Karena seluruh bagian rumah saya kena dampak tol ini. Ya nantinya cari lahan lain jika memang masih ada. Yang penting saya terima dulu uang dari dampak proyek ini," katanya.
Sosialisasi terkait proyek tol tahap kedua ini dipusatkan di Balai Desa Selomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman. Pemprov DIY menargetkan sosialisasi selesai hingga Januari 2020. Krido berharap pada Maret tahun depan izin penetapan lokasi (IPL) bisa segera keluar dan dilakukan penghitungan apprasial dan pemasangan patok.